Djawanews.com – Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah masih berada dalam suasana yang sangat mencekam setelah ratusan aparat kepolisian mengepung desa dan menangkapi warga. Seorang warga mengatakan penjagaan ketat oleh aparat menyebabkan ketakutan bagi warga. Warga tidak berani keluar rumah dan memilih untuk berdiam diri di rumah karena takut dicokok aparat.
“Semua warga resah di sini, itu setiap perbatasan, di masjid, semua dijaga polisi. Mengganggu aktivitas warga, anak-anak yang mau sekolah, mau main jadi takut,” ucap warga yang enggan disebut namanya pada Rabu, 9 Februari.
Warga tak ada yang berani keluar rumah sekalipun untuk membeli kebutuhan rumah tangga atau pangan. Menurutnya, polisi akan menangkap setiap warga yang keluar rumah. “Warga memilih makan seadanya saja, karena takut keluar. Tidak ada warga yang mondar-mandir cari keperluan. Anak-anak takut, mereka kan tidak biasa melihat sebegitu banyak polisi,” paparnya.
Ratusan Aparat Kepolisian Masih Satroni Warga Desa Wadas
Sementara suasana pagi ini di Desa Wadas masih dipenuhi dan dijaga ratusan anggota kepolisian. Terlihat beberapa mobil polisi terlihat melintas di dalam desa. Diketahui, aparat mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengukur lahan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener dan mendapat penolakan warga, Selasa, 8 Februari.
“Sampai dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan. Tentu kami tetap akan menempatkan personel yang ada di wilayah ini,” kata Wakapolda Jateng Brigjen Abiyoso Seno Aji kepada wartawan.
Ia mengatakan penempatan personel kepolisian dilakukan untuk memastikan bahwa wilayah tersebut tetap aman dan menjaga ketertiba warga desa Wadas. Ia pun mengklaim tidak ada kericuhan yang terjadi selama proses pengukuran proyek Bendungan Bener di wilayah Wadas. Lalu mengapa kabarnya sampai meledak di berbagai media dan trending di Twitter?
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.