Djawanews.com – Amerika Serikat tetap pada pendirian menolak kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan diselenggarakan di Bali pada November mendatang. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen.
Bahkan Amerika Serikat mengancam akan memboikot ‘sejumlah pertemuan G20’ jika pejabat Rusia muncul di ajang tersebut.
“Saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” ujar Menteri Keuangan Janet Yellen.
Pernyataan keras tersebut dilontarkan Janet Yellen saat sidang Komite Jasa Keuangan DPR Amerika Serikat. Janet Yellen mengatakan kepada anggota parlemen bahwa invasi Rusia ke Ukraina dan pembunuhan warga sipil di Bucha merupakan penghinaan yang tidak dapat diterima tatanan global.
Menurut Yellen, pemerintahan Biden ingin mendorong Rusia keluar dari partisipasi aktif di lembaga-lembaga internasional utama. Namun, Amerika mengakui bahwa tidak mungkin Rusia dapat dikeluarkan dari Dana Moneter Internasional mengingat aturannya.
"Presiden Biden meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20, dan saya tentu setuju dengannya, bahwa Rusia tidak bisa menjadi sesuatu yang biasa di lembaga keuangan mana pun," kata Yelle.
Seperti diketahui, Indonesia memegang kursi kepresidenan tahun ini dan akan menjadi tuan rumah pertemuan keuangan pada Juli dan pertemuan puncak para pemimpin pada November 2022.
Pertemuan keuangan April akan diadakan secara langsung dan virtual dan partisipasi Rusia belum jelas saat ini. Rusia sendiri telah mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin bermaksud untuk menghadiri KTT G20 di Bali tahun ini dan telah menerima dukungan China untuk tetap berada dalam kelompok tersebut.