Djawanews.com – Korea Utara (Korut) kini terancam kelaparan. Ini akibat kenaikan harga pangan dan stok makanan yang berkurang. Melansir Radio Free Asia (RFA), kekurangan pangan di Korut mulai meluas setelah adanya larangan impor dari awal pandemi COVID-19 pada Januari 2020. Harga bahan pangan seperti beras, jagung, dan tepung terus naik sehingga menyulitkan warga.
Meski begitu, rupanya kelompok elit dan tajir masih bisa menikmati salah satu hidangan paling mahal di negara itu. Salah satunya adalah sup daging anjing. Mereka biasanya datang ke Kyongsong, restoran daging anjing terbesar kedua di Korut setelah Restoran Dangogi Pyongyang di Jalan Tongil di Pyongyang. Harga daging anjing sendiri dua kali lipat dari daging babi.
"Sup (daging anjing) berharga 12.000 won (Rp199 ribu) untuk satu mangkuk, kira-kira seharga dua kilo beras," beber seorang sumber dari kota Chongjin, Provinsi Hamgyong Utara pada Kamis, 28 Juli.
Sumber tersebut mengatakan banyak pelanggan datang ke restoran dari kalangan militer dan pejabat Partai Buruh yang berkuasa, termasuk Aparat Kementerian Keamanan Negara dan penegak hukum. Meski tak lazim dikonsumsi, daging anjing dianggap oleh beberapa orang sebagai makanan lezat musim panas dengan khasiat penambah kejantanan dan obat.
Daging anjing bukan satu-satunya hewan yang disarankan pemerintah Korut untuk disantap warga. Dalam mengatasi kelangkaan pangan pada 2021 lalu, tentara dan keluarga di negara tersebut diperintahkan untuk beternak kelinci agar dapat disantap.
Di tahun yang sama, warga juga diminta mengkonsumsi daging angsa hitam yang diklaim mengandung protein dan memiliki manfaat anti-karsinogenik. Otoritas juga menyarankan mengkonsumsi ikan badut, salah satu jenis ikan lumpur.
Belum ada komentar langsung pemerintah Kim Jong Un soal ini. Korut biasanya tak memberi konfirmasi langsung ke media, kecuali dipublikasikan ke media corong pemerintah KCNA atau diverifikasi Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.