Djawanews - Pemerintah meniadakan mudik 2021 ini. Bahkan aturan syarat perjalanan diperketat. Tapi.... Kedatangan ratusan warga Indonesia masuk ke Indonesia, terasa miris.
India memang baru saja mencetak sejarah. Tercatat ada 312.731 kasus positif Covid-19 hanya dalam sehari di India. Dilansir dari New York Times, Kamis (22/4/2021), penambahan 312.731 kasus infeksi baru ini dalam periode 24 jam, jadi jumlah kasus harian tertinggi di satu negara sejak kemunculan virus itu di Wuhan.
India memang jadi sorotan dunia. Selama dua bulan terakhir, virus corona di India telah meledak. Sedihnya, tidak didukung fasilitas kesehatan yang memadai seperti oksigen, ambulans dan minimnya ventilator untuk pasien baru.
Semakin sedih ketika melihat lonjakan kasus positif diiringi juga dengan angka kematian yang meningkat pesat. Pemerintah India mencatat 2.104 kematian, dan rata-rata lebih dari 1.300 orang telah meninggal karena virus setiap hari selama seminggu terakhir.
Di depan Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo, Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Benget menguak fakta yang bikin kaget. Banyak warga India yang sudah masuk ke Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
"Pertama, terkait ada kedatangan WNI dan WNA, kemarin sudah banyak warga India masuk ke Indonesia, banyak sekali," ucap Bengat.
WNA asal India datang ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta dan dilakukan karantina oleh Kemenkes. Diakui Bengat, eksodus warga India terjadi setelah negaranya dihantam pandemi COVID-19. Mereka kemudian ramai-ramai masuk ke Jakarta dan beberapa daerah lain.
"Saya baru tahu nih ada WNA bisa masuk ke Indonesia. Ini informasi penting, tolong didalami, karena kita ini masih melakukan pelarangan WNA masuk, kecuali kalau dia punya Kitas, di luar itu tidak boleh," tegas Doni.
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta Pemerintah tegas dan konsisten dalam upaya menekan laju penyebaran COVID-19 di Indonesia. Hal ini menyusul kabar adanya 127 orang warga negara (WN) India yang datang ke Tanah Air.
"Dengan pemerintah mengambil kebijakan mengurangi mobilitas WNI melalui pelarangan mudik, mestinya itu juga disertai kebijakan pengurangan WNA masuk Indonesia," tegas Sukamta kepada wartawan, Jumat, 23 April.
Menurut legislator dapil Yogyakarta itu, jika memang pemerintah ingin mengurangi pergerakan warga agar COVID-19 mereda, seharusnya pembatasan bagi WNA yang masuk ke Indonesia juga diberlakukan.
“Pembatasan WNA yang bersifat sementara mestinya juga dilakukan dan itu sifatnya segera," imbau politikus PKS itu.
Sukamta menilai, masuknya ratusan WN India ke Indonesia akan membawa dampak buruk pada kebijakan pelarangan mudik yang berlaku saat ini. Sebab akan memberi kesan pemerintah tebang pilih. Dimana aturan kepada WNA longgar sedang kepada WNI diperketat.
"Kalau muncul persepsi begitu, akan kontradiktif. Bisa mengancam kebijakan pelarangan mudik," kritik Sukamta.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.