Djawanews.com – Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha langsung menghubungi Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini bermukim di Ukraina setelah pecahnya perang antar Rusia dan Ukraina pada tanggal 24 Februari kemarin.
Demi mengetahui kondisi terkini para WNI pasca serangan Rusia terhadap pangkalan militer Ukraina, Kemenlu RI menyebutkan bahwa sebagian besar WNI berada di ibukota Ukraina, Kiev.
WNI yang berada di Ukraina terdiri dari pekerja migran di bidang manufaktur dan kesehatan, dan pelajar. Selain itu ada pula WNI yang menikah dan bermukim di Ukraina.
Setelah berhasil menjalin hubungan komunikasi, Kemenlu mendata setidaknya ada 138 WNI yang berada di Ukraina.
Kondisi WNI di Ukraina
Judha Nugraha lantas menerangkan kondisi WNI yang sekarang ini berdomisili di Kiev, Oadisa, serta kota-kota lain di Ukraina.
“Di Ukraina Timur tercatat ada 11 WNI yang berdomisili disana. Kita sudah mampu menjalin komunikasi dengan mereka dan meminta mereka untuk berkumpul ke KBRI Kiev. Namun, jika tidak memungkinkan ada beberapa tempat yang sudah ditentukan sebagai titik kumpul di Kiev," ujar Judha dalam saluran YouTube KompasTV, dikutip pada Jumat, 25 Februari.
Sementara bagi WNI yang berada di kota lain diminta untuk menahan diri terlebih dahulu dan tidak keluar rumah.
Nantinya mereka akan dievakuasi apabila kondisi sudah aman terkendali.
Untuk sekarang ini, kata Judha, pihaknya masih terus melakukan koordinasi untuk mencari jalur aman evakuasi.
"Sedangkan, WNI yang ada di Oadisa dan kota-kota lain yang juga mendapatkan serangan. Kita akan memantau dahulu situasinya, jika tidak memungkinkan untuk menuju ke Kiev," jelas Judha.
"Kita akan meminta mereka untuk stay dulu di Oadisa sambil kita mencari jalur aman yang lain. Tentunya kita akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menjamin proses jalur yang aman untuk evakuasi,” sambungnya.
Diketahui sampai saat ini masih belum ada informasi pasti kapan perang Rusia dan Ukraina ini akan berakhir.