Djawanews.com – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief memastikan seluruh asrama haji di Indonesia dalam kondisi siap untuk digunakan menyambut keberangkatan jemaah haji tahun 2025.
"Asrama haji di seluruh Indonesia telah siap digunakan dan telah dilaksanakan inspeksi kesehatan," kata Hilman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Kamis 17 April, disitat Antara.
Kesiapan tersebut, kata Hilman, juga mencakup layanan katering, fasilitas pendukung bagi jemaah lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas, hingga penyediaan layanan satu atap.
Guna meningkatkan kenyamanan dan efisiensi, Kementerian Agama juga mulai menerapkan sistem digital dalam pengelolaan asrama haji.
Kemudian, lanjut dia, ada pula sarana pendukung layanan satu atap. Selain itu Hilman menyampaikan pula pihaknya telah menerapkan digitalisasi guna meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah selama berada di asrama haji.
"Untuk peningkatan kualitas layanan, kami juga mulai menerapkan digitalisasi layanan asrama haji menggunakan aplikasi manajemen unit layanan akomodasi di asrama haji," ucapnya.
Diketahui Kemenag telah melaporkan sebanyak 208.514 calon peserta haji telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sehari menjelang masa penutupan pelunasan tahap kedua.
"Hari ini, ada 1.139 orang yang melunasi biaya haji reguler. Sehingga, total ada 208.514 peserta haji reguler yang sudah melunasi biaya haji," ujar Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kemenag Muhammad Zain.
Pada tahun ini Indonesia tahun mendapat 221.000 kuota jemaah haji yang terdiri atas 203.320 haji reguler dan 17.680 haji khusus. Untuk kuota haji reguler, terbagi atas 190.897 peserta haji reguler yang berhak lunas sesuai urutan porsi.
Kemudian 10.166 peserta haji reguler prioritas lanjut usia, 685 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), dan 1.572 petugas haji daerah (PHD).
Mereka yang melunasi terdiri atas 180.390 peserta berhak lunas tahun ini, baik pada pelunasan tahap I maupun tahap II. Selain itu, ada 25.967 orang yang awalnya masuk dalam cadangan, 1.512 petugas haji daerah atau (PHD), dan 645 pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).