Djawanews.com – Ubeidilah Badrun adalah aktivis dan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang dengan berani dan tegas melaporkan kedua anak presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep. Kedua anak Jokowi itu dilaporkan Badrun ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (10/01). Badrun juga mengungkapkan setidaknya ada tiga alasan kuat mengapa dirinya melaporkan dua anak presiden ke KPK.
Pertama, Ubeidilah Badrun menuturkan bahwa pelaporan itu sebagai bentuk semangat juang pemberantasan korupsi era reformasi. Ia menyebut berdasarkan Tap MPR No. XI Tahun 1998 yang mengamanatkan pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.
“Sebagai bagian dari sejarah 98, saya menolak praktik KKN kembali bermunculan,” kata dia saat dihubungi, Senin, 10 Januari.
Ubeidilah Badrun Ungkap Kaesang dan Gibran Bekerja Sama dengan Tokoh Pelaku KKN
Alasan kedua yang mendasari pelaporan Badrun itu adalah temuan relasi bisnis yang berpotensi menjurus kepada perbuatan KKN. Ubeid menjelaskan PT Bumi Mekar Hijau yang merupakan anak perusahaan Sinar Mas Group hanya diwajibkan membayar Rp78 miliar rupiah atas ganti rugi kebakaran hutan dari tuntutan KLHK sebesar Rp7,9 triliun rupiah.
Ubeid berkata jika ditelusuri lebih lanjut, pemangkasan kewajiban bayar tersebut ditetapkan Pengadilan Negeri Palembang setelah adanya kerjasama bisnis antara dua anak presiden dengan anak Gandi Sulistiyanto yang merupakan petinggi Sinar Mas Group, Anthony Pradiptya. Kerjasama ini menghasilkan perusahaan baru yang bernama PT Wadah Masa Depan.
“Alpha JWC Ventures yang memiliki relasi antara Sinar Mas Group juga langsung mengucurkan dana Rp99,3 miliar setelah perusahaan kerjasama itu terbentuk,” kata dosen Universitas Negeri Jakarta tersebut.
Ubeid juga menyinggung pengangkatan Gandi Sulistyanto sebagai duta besar Korea Selatan baru-baru ini. Ia menduga adanya potensi konflik kepentingan dari penunjukkan tersebut.
Ketiga dan terakhir, alasan Ubeidilah Badrun melaporkan dua anak presiden tersebut adalah sebagai pengingat kepada bangsa ini jika korupsi merupakan masalah bersama. Ia mengatakan korupsi tidak memandang siapa pelakunya, tapi apa dampak yang ditimbulkannya untuk masa depan.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.