Djawanews.com – Wakil Presiden sekaligus Mustasyar PBNU, Ma'ruf Amin berharap keributan atau gegeran di NU akibat perbedaan pendapat atau perdebatan tak berlanjut sampai ke pelaksanaan Muktamar ke-34 pada 23-25 Desember 2021 mendatang.
Ma'ruf Amin menyampaikan begitu karena mengomentari panasnya dinamika menjelang Muktamar Ke-34 NU yang rencananya akan digelar di Lampung 23-25 Desember 2021.
“Saya harapkan juga [muktamar sekarang] seperti itu. Tidak berkelanjutan [gegerannya], kalau berkelanjutan, itu yang repot,” kata Ma'ruf dalam keterangan resminya yang diterbitkan Setwapres, Jumat, 10 Desember.
Ma'ruf menganggap dinamika dan perbedaan pendapat yang kerap disebut gegeran di NU menjelang muktamar sudah biasa terjadi. Hal tersebut berkaca pada ajang muktamar sebelum-sebelumnya. Namun, polemik itu selalu tak berkepanjangan dan selalu menghasilkan solusi terbaik bagi NU dan Indonesia saat muktamar berakhir.
Gegeran di NU Disebut Ma'ruf Amin Bakal Reda dengan Sendirinya
Bahkan, Ia menyebut setelah selesai Muktamar, segala dinamika dan keributan tersebut akan berubah jadi 'ger-geran' atau tawa bersama yang menandakan segala masalah telah selesai.
“NU itu kalau mau Muktamar itu bikin gegeran dulu, ribut, tapi kalau selesai nanti ger-geran namanya,” kata dia.
“Nah itu kalau sudah selesai (Muktamar) ya sudah. Ketawa ketawa saja,” tambah dia.
Melihat hal demikian, Ia berharap segala permasalahan yang muncul menjelang dan dalam Muktamar NU dapat selesai bersamaan dengan selesainya pelaksanaan Muktamar.
Perbedaan pendapat di internal PBNU terjadi menyangkut waktu pelaksanaan Muktamar ke-34 NU. Hal itu dikarenakan rencana pemerintah yang akan melaksanakan PPKM Level 3 pada libur Perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Satu pihak di internal NU ingin jadwal muktamar dimajukan, pihak lainnya mendorong muktamar diundur hingga akhir Januari 2022.
Namun, perbedaan itu tak berlanjut. Sebab, PBNU sepakat kembali menjadwalkan Muktamar NU digelar pada 23-25 Desember usai pemerintah membatalkan rencana pelaksanaan PPKM level 3. Jadi perdebatan dan beda pendapat menjelang pelaksanaan Muktamar hingga menyebabkan gegeran di NU itu sudah mengakar menjadi adat istiadat.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.