Djawanews.com – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan menolak eksepsi atau nota keberatan yang diajukan Ferdy Sambo. Persidangan kasus dugaan pembunuhan akan dilanjutkan ke tahap pemeriksaan para saksi.
"Menolak keberatan dari penasehat hukum terdakwa Ferdy Sambo untuk seluruhnya," ujar hakim ketua Wahyu Imam Santoso dalam persidangan, Rabu, 26 Oktober.
Majelis hakim dalam putusannya memerintahkan jaksa penuntut umum (JPU) untuk tetap melanjutkan persidangan perkara nomor 796/Pid.B/PN.JKT. SEL ke tahap pemeriksaan.
Sedianya, bakal ada 12 saksi yang akan dihadirkan ditahap pemeriksaan. Mereka merupakan keluarga Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Memerintahkan penuntut umum melanjutkan pemeriksaan perkara," kata Wahyu.
Selain Ferdy Sambo, majelis hakim juga menolak eksepsi yang diajukan Putri Candrawathi.
"Menolak keberatan dari penasehat hukum terdakwa Putri Candrawathi untuk seluruhnya," ujar hakim ketua Wahyu Imam Santoso dalam persidangan, Rabu, 26 Oktober.
Sebagai informasi, Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi merupakan dua dari lima tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Ferdy Sambo disebut sebagai otak pembunuhan. Sehingga, dalam kasus ini, Ferdy Sambo didakwa melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP.
Sedangkan Putri Candrawathi disebut membantu dalam rangkaian peristiwa pembunuhan tersebut. Sehingga, dengan perannya itu Putri Candrawathi didakwa melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP.