Djawanews.com – Dihadapan para massanya, Habib Rizieq Shihab kembali berpidato, (11/11) malam dan menyampaikan jika para ulama dan habaib siap untuk berdialog dengan pemerintah 24 jam.
Habib Rizieq juga menyatakan agar pemerintah menjadi tuan rumah dialog tersebut, termasuk menentukan waktu dan tempat penyelenggaraan dialog tersebut. Dirinya juga menyatakan kekesalannya karena menganggap ada kriminalisasi ulama.
"Tapi jawaban apa yang kita terima? Bukan pintu dialog dibuka, bukan rekonsiliasi. Yang kita dapatkan, kriminalisasi ulama. Karena itu kedepan saya setuju dengan pernyataan guru kita tadi, siap dialog kapan saja,” papar Rizieq.
Dialog yang dimaksud Rizieq tersebut menyusul adanya usulan rekonsiliasi bersyarat yang sebelumnya dilontarkan di depan pengikutnya.
“Tapi stop dulu kriminalisasi ulamanya. Stop dulu kriminalisasi aktivisnya. Tunjukan dulu niat baik (pemerintah). Kalau Anda tunjukan itikad baik, niat baik, kami sambut. Nggak perlu ribut. Kedepannya, ayo kita bersama-sama dialog, insyallah," jelas Rizieq yang disambut takbir pengikutnya.
Rizieq menyatakan jika rekonsiliasi bersyarat dipenuhi pemerintah maka dialog dapat berjalan dengan mulus dan para ulama beserta habaib akan mendengarkan keinginan pemerintah.
"Anda (pemerintah) mau bicara 4 jam, 5 jam, 12 jam. Kami siap dengar. Tapi setelah anda bicara, dengerin juga kami bicara. Dialog itu bukan monolog. Nanti kami dengar apa mau pemerintah. Setelah itu dengarkan ummat. Kan ummat ini lapornya ke ulama. Ke Kiyai. Ulama dan Kiyai yang berinteraksi langsung dengan ummat," ujar Rizieq yang disambut takbir kembali pendukungnya.
Selain pidato Habib Rizieq di depan massanya, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.