Djawanews.com – Pemilhan Presiden (Pilpres) 2024 masih dua tahun lagi namun sejumlah nama mulai bermunculan dan menjadi sorotan publik, karena dinilai berpotensi mencalonkan diri pada ajang lima tahunan tersebut.
Mulai dari elite politik, kepala daerah, hingga menteri. Pada sejumlah survei, sejumlah nama dinilai memiliki modal elektabilitas yang tinggi.
Beberapa diantaranya adalah Prabowo Subianto, yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra dan juga Menteri Pertahanan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Parwisata dan Ekonomi Kreatif Sanidaga Uno, serta Menteri Koordinator Perekonomiaan yang juga Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartanto.
Nama-nama yang digadang-gadang tersebut mulai rajin menampilkan diri di hadapan publik. Dengan menebar baliho di jalanan, ada juga yang mulai wara-wiri di media sosial.
Beberapa nama calon potensial bahkan membuat konten di YouTube melalui kanal milik mereka sendiri.
1. Anies Baswedan
Pada 11 Desember 2021, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperkenalkan program tayangan “Dari Pendopo” di kanal YouTube pribadinya.
"Selama ini saya menjalani pengalaman, ada perspektif, ada pengalaman ada pembelajaran yang itu semua saya rasakan saya jadikan bahan refleksi dan menjadi bahan untuk saya bertindak, berpikir,” kata Anies.
Anies menyampaikan bahwa program yang ia buat melalui kanal YouTubenya untuk berbagai perspektif dan pengalaman dalam memimpin Jakarta. Ia berharap tayangan “Dari Pendopo” dapat memperkaya perspektif masyarakat mengenai program-program Pemda DKI.
Hingga kini, Anies telah mengunggah dua video di program terbaru tersebut. Video pertama telah dilihat lebih dari 43.0000 penonton sementara video kedua telah ditayangkan lebih dari 72.000 kali.
Anies sebenarnya telah rajin membagikan video melalui kanal YouTube miliknya sejak 7 tahun yang lalu, ketika masih menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina. Namun, program itu tidak menampilkan program khususnya, melainkan potongan video Anies dalam berbagai kesempatan wawancara.
Kanal YouTube Gubernur DKI Jakarta tersebut telah diikuti 115.000 subscriber dengan 580 tayangan video.
Saat ditanya awak media, Anies Baswedan tak langsung menampik bahwa program YouTube pribadinya merupakan upaya untuk mendongkrak elektabilitas menuju Pilpres 2024 yang akan digelar dua tahun lagi.
Anies Baswedan juga menyampaikan bahwa ceita dibalik program Kebijakan Pemprov DKI tidak bisa disampaikan langsung lewat awak media.
"Banyak cerita di balik proses itu yang selama ini belum terceritakan keluar dan enggak bisa diceritakan doorstop (dengan awak media), enggak bisa diceritakan dalam preskon (konferensi pers) juga” ucapnya.
2. Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah tidak asing lagi dalam jagat maya, wajahnya kerap berseliweran di YouTube dan media sosial lainnya.
Pengikut Ganjar Pranowo telah mencapai 1,18 juta subscriber meski kanal YouTube pribadinya baru dibuat pada Maret 2018. Ganjar telah menunggah 1.054 video.
Ganjar Pranowo memilik program YouTube yang beragam. Mulai dari “Wisata” “Ruang Ganjar” “Kuliner Ala Ganjar” hingga “Ganjar Pranowo Vlog”. Ganjar bahkan membuat program khusus tentang istri dan anaknya.
Dalam video-videonya Ganjar banyak membagikan komentar dirinya atas berbagai isu tentang pandemi COVID-19, larangan mudik, hingga kegiatan belajar mengajar di masa pandemi.
Beberapa momen saat berkunjung dan berdialog dengan warga Jateng dalam beberapa kesempatan juga dibagikan di kanal YouTubenya.
Ganjar juga merekam aktivitas saat menjajal kuliner dan berkunjung di beberapa tempat wisata di Jawa Tengah.
3. AHY
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY) juga tak ketinggalan. AHY mulai aktif membuat tayangan YouTube melalui kanal pribadinya, Agus Yudhoyono.
Kanal YouTube AHY banyak menayangkan aktivuitas AHY di acara Partai Demokrat. Ada pula konetan yang sifatnya lebih personal seperti cerita AHY tentang keluarganya.
Kanal YouTube putra pertama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu kini telah diikuti lebih dari 67.000 subscribers dengan 324 tayangan video.
4. Sandiaga Uno
Menteri Pariwsata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga menjadi sorotan publik yang akan maju dalam Pilpres 2024.
Sandiaga Uno menggunakan YouTube sebagai medium komunikasi dalam kanal SandiUnoTV, ia mebagaikan berbagai kegiatannya selama menjabat sebagai menteri
Sandiaga juga membuat video bincang-bincang dengan para artis muda, sebagai bentuk pendekatan terhadap generasi milenial.
Channel Youtube itu kini sudah mendapat 707.000 subscribers dengan total views 39,490,052.
Eksistensi
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno dalam melihat fenomena kemunculan para “youtuber” menilai, pada dasarnya langkah Anies hingga Ganjar dapat dikatakan sebagai kupaya komunikasi elite pemerintah terhadap publik.
Namun fenomena ini juga tak terlepas dari upaya mempersiapkan diri jelang Pilpres 2024.
Menurut Adi, YouTube dan media sosial kini menjadi media bagi para tokoh untuk mempertahankan eksistensi di tengah masyarakat.
Dilansir dari Kompas.com pada Kamis (23/12) Adi mengatakan "Ini tentu adalah bagian dari upaya meneguhkan eksistensi, meneguhkan supaya elite-elite itu tetap menjadi spotlight, pembicaraan di level warganet, di level media digital, dan tentu saja diupayakan sebagai jalan panjang untuk menuju (Pilpres) 2024."
Menurutnya, eksistensi dibutuhkan para elite untuk tetap mendapat perhatian publik. Terlebih bagi Anies yang pada tahun depan tak lagi duduk di kursi Gubernur DKI.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat tak dapat dihindari. Mempertahankan eksistensi kini menjadi kian mudah melalui dunia digital.
Tak hanya itu, lanjut Adi, eksis di YouTube juga menjadi salah satu upaya para tokoh untuk mendapatkan suara pemilih muda yang jumlahnya sangat besar.
Adi mengatakan, jumlah pemilih milenial di Pemilu 2024 akan bertambah signifikan sehingga total pemilih mencapai 55 persen.
"Jadi wajar kalau aktif di YouTube, aktif di medsos itu bagian dari upaya menyasar segmentasi kelompok milenial ini," kata Adi.
"Tentu dengan konten-konten yang kreatif, tidak mendikte, dalam banyak hal menarasikan hal-hal yang masuk ke dunia mereka, kelompok milenial," tutur Adi.
Dapatkan berita menarik lainnya serta berita terbaru setiap harinya, hanya di Djawanews. Jangan lupa ikuti Instagram Djawanews.