Djawanews.com – Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mendukung keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait revisi Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2022 menjadi Rp4,6 juta.
Suharso menjelaskan kenaikan upah dapat mendorong masyarakat, khususnya rumah tangga untuk meningkatkan konsumsinya. Apabila konsumsi naik, maka akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Itu artinya memberikan dampak pada pertumbuhan konsumsi setidaknya 5,2 persen. Jadi kalau 56 persen saja dari GDP kita itu adalah konsumsi kenaikan itu saja 2,3 persen sudah ada di tangan," ujar Suharso dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/12).
Selain itu, Suharso juga menilai konsumsi masyarakat akan mencapai Rp180 triliun apabila UMP tahun depan naik sekitar 5 persen. Hal ini akan membuat peluang pertumbuhan ekonomi melambung tinggi di tahun depan.
Menurut keterangannya, apabila konsumsi masyarakat meningkat, maka pengusaha juga dipastikan akan untung. Dengan begitu, ia menghimbau kepada pengusaha untuk tidak menolak keputusan revisi UMP yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Bahwa ini perlu karena ini resiprokal, akan membalik kok. Akhirnya produk-produk itu akan bertambah, akan menggerakkan demand," ungkapnya.
Suharso ikut mengkritik kenaikan rata-rata UMP nasional yang hanya sebesar 1,09 persen. Sebab, kenaikan tersebut tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan konsumsi.
Suharso justru mengapresiasi salah satu pengusaha yang juga menolak kenaikan UMP hanya sebesar 1,09 persen. Namun, Suharso tidak menyebutkan nama pengusaha tersebut.
"Saya sangat respect dengan beliau (pengusaha). Beliau mengatakan kepada saya enggak mungkin Pak Harso kenaikan UMR itu, UMP itu cuma 1 persen, enggak mungkin, rumusnya itu memang seperti itu berdasarkan PP dan sebagainya. Tapi itu memang gak mungkin," jelasnya.
Sebelumnya, Anies merevisi UMP DKI 2022 atas dasar pertumbuhan ekonomi nasional dari Bank Indonesia (BI) sebesar 4,7 persen sampai 5,5 persen pada tahun depan. Sementara, inflasi diperkirakan berada di kisaran 2 persen sampai 4 persen.