Djawanews.com - Kabar soal mural-mural berisi kritik sosial yang dihapus aparat menyita perhatian publik. Hal ini pun menggerakkan sekelompok anak muda di Yogyakarta berinisiatif menggelar sebuah lomba mural unik sebagai bentuk protes.
Lomba mural unik ini digelar oleh kelompok 'Gejayan Memanggil'. Lomba itu bertajuk "LOMBA DIBUNGKAM" yang akan dimulai 23 hingga 31 Agustus 2021.
Lomba mural ini sangat unik karena tidak menjadikan aspek estetika sebagai penilaiannya. Poin penilaiannya justru mencakup keberanian, semangat melawan, diapresiasi rakyat, dan tidak menyinggung unsur SARA.
Menariknya lagi, lomba ini juga memasukkan poin penilaian berdasarkan respons cepat aparat untuk menghapus mural yang telah dibuat untuk lomba.
Bentuk Protes
Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes mereka atas maraknya kejadian mural yang dihapus aparat keamanan dalam beberapa waktu belakangan.
Lomba mural unik ini diumumkan di akun Instagram Gejayan Memanggil pada Selasa, 24 Agustus 2021 kemarin.
View this post on Instagram
“Menggambar adalah kebudayaan bagi setiap anak dan kebiasaan orang dewasa (penguasa) menghapusnya!” tulis akun Instagram Gejayan Memanggil.
Mural yang dianggap sebagai salah satu perwakilan suara rakyat melandasi kelompok Gejayan Memanggil untuk menginisiasi gerakan ini.
“Aksi pemberontakan adalah respon di mana suara-suara rakyat tak lagi didengar. Begitu pun mural, ia adalah representasi dari perasaan rakyat yang tidak diberitakan bahkan mereka hilangkan karena mereka tidak senang melihat rakyat punya kesadaran,” jelas mereka.
Gejayan Memanggil tidak memberikan uang tunai atau trofi sebagai hadiah utama. Sebagai gantinya, pemenang lomba bakal mendapatkan hadiah berupa exposure dan merchandise.
"Eksposure merupakan bentuk apresiasi yang kami bisa berikan kepada seniman dan tentunya rasa takjub terhadap keberanian kawan-kawan," tulis GM.
Selain itu, karya pemenang juga bakal dipasarkan dalam bentuk merch yang keuntungannya dibagi 50:50. Separuh untuk pemenang dan separuhnya lagi untuk gerakan rakyat bantu rakyat.