Djawanews.com – Warga Aceh saat ini sedang ketakukan dan was-was karena menduga konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) akan segera bangkit.
Dugaan Gerakan Aceh Merdeka akan bangkit sendiri bukan tanpa alasan. Sebelumnya, telah terjadi penyerangan ke salah satu pos polisi di Aceh yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) .
Sebagaimana kita ketahui, dahulu warga Aceh sempat merasakan pahitnya konflik yang terjadi di wilayahnya pada tahun 1976 hingga 2005. Dari peristiwa tersebut setidaknya hampir 15.000 orang menjadi korban jiwa.
Gerakan Aceh Merdeka atau GAM adalah gerakan separatisme bersenjata yang bertujuan agar Aceh terlepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). GAM dibentuk pada tanggal 4 Desember 1976 dan dipimpin oleh Hasan di Tirto.
Konflik yang terjadi di Aceh disebabkan oleh beberapa hal, yakni perbedaan pendapat tentang hukum Islam, ketidakpuasan atas distribusi sumber daya alam Aceh, dan peningkatan jumlah orang Jawa di Aceh.
Pos Polisi Diserang, Diduga Pertanda Aksi Gerakan Aceh Merdeka
Sebuah pos polisi di Aceh Barat diserang oleh OTK secara membabi buta. Peristiwa tersebut terjadi pada dini hari pukul 03.15 WIB pada Kamis (28/10) kemarin. Hal ini membuat warga yang tinggal di sekitar pos polisi mengaku trauma.
Penyerangan diduga dilakukan dengan menggunakan senjata laras panjang jenis AK-47, dan M-16, serta SS1.
Meski tak ada warga sekitar yang menjadi korban jiwa maupun korban luka, dikabarkan bodi mobil milik seorang warga yang berada dekat dengan Pospol ikut diberondong peluru.
“Saat letusan senjata, saya dan keluarga ikut terbangun karena besarnya suara tembakan,” ujar Arsyad, warga Manggie, Kecamatan Panton Reu pada Jumat, 28 Oktober 2021.
Arsyad mengaku dari peristiwa itu turut menderita kerugian lantaran mobil kesayanganya juga menjadi sasaran peluru panas dari OTK. Apakah benar ini adalah pertanda dari kebangkitan Gerakan Aceh Merdeka? Menurut anda bagaimana?
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.