Djawanews.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi tudingan yang menyebutnya gubernur ekstrim. Anies hanya merespons santai tudingan itu dan tidak membantahnya karena sudah ada bukti yang jelas.
Bukan tanpa sebab Anies tidak membantah tudingan itu. Mantan Menteri Pendidikan itu menantang untuk menunjukkan bukti selama 4 tahun ini dia ekstrim.
Anies mengatakan bukan tugas dia membuktikan dia bukan seorang gubernur ekstrimis. Justru sebaliknya, yang menudingnya itu yang punya kewajiban membuktikan dia ekstrimis atau tidak.
“Kalau saya dianggap Gubernur ekstrim, tidak menghormati agama lain dan tidak menghargai minoritas dulu saya tidak bisa menjawab, karena jika saya jawab (4 tahun lalu saat masih jadi cagub) tidak ada buktinya. Sekarang setelah 4 tahun, saya tidak membantah saya akan membuktikannya saja dimana bukti tudingan itu. Kalau tidak ada, batalin dong itu tuduhannya,” ujarnya dalam podcast di YouTube Deddy Corbuzier, dikutip Selasa 30 November.
Anies lantas menjelaskan ekstrimisme ada dalam banyak urusan, dan salah satu cara menghadapi ekstrimisme adalah kemampuan berpikir kritis. maka seseorang punya benteng menghadapi ekstrimisme apapun.
“Ini sebagai pembenteng dalam menghadapi ekstrimisme dan menolaknya, karena dalam semua urusan kita akan berpotensi bertemu dengan pandangan yang ekstrim ini,” tambahnya.