Djawanews.com – Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dishub DKI Jakarta, Adji Kusambarto mengatakan pihaknya membutuhkan anggaran Rp19 miliar untuk pengadaan 200 unit Terminal Parkir Elektronik (TPE) baru, menggantikan 137 unit yang rusak dan tak berfungsi.
Ia mengatakan, saat ini hanya 64 dari total 201 mesin yang masih berfungsi di 31 ruas jalan ibu kota. Adapun ratusan unit lainnya tidak aktif karena mengalami kerusakan dan sulitnya pengadaan suku cadang dari luar negeri.
“Kami membutuhkan sekitar 200 unit baru, dan anggarannya diperkirakan lebih dari Rp19 miliar. Ini mendesak karena sebagian besar mesin saat ini sudah tidak bisa digunakan,” ujar Adji, dikutip ANTARA.
Adji menjelaskan bahwa kerusakan TPE berdampak langsung pada menurunnya pendapatan dari sektor parkir elektronik. Setelah sempat mencapai angka lebih dari Rp18 miliar pada 2017 hingga 2019, pendapatan terus merosot sejak pandemi COVID-19 dan kerusakan mesin. Pada 2024 ini, tercatat pendapatan hanya Rp8,9 miliar.
“Ini penurunan yang signifikan dibandingkan saat awal penerapan TPE pada 2016 yang hanya Rp7 miliar, namun sempat meningkat drastis sebelum akhirnya turun kembali akibat pandemi dan kerusakan mesin,” tambahnya.
Rinciannya, Jakarta Pusat memiliki 62 unit TPE, dengan hanya 23 yang aktif. Di Jakarta Barat, dari 74 unit hanya 19 yang berfungsi. Jakarta Selatan memiliki 49 unit dengan 18 yang masih berjalan, dan Jakarta Timur 16 unit, namun hanya empat yang aktif.
Sebagai solusi jangka panjang, Dishub DKI kini menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia TPE lokal yang menggunakan server dan suku cadang dari dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat perbaikan, mengurangi ketergantungan impor, serta meningkatkan efisiensi anggaran.
“Dengan TPE lokal, kami berharap pengelolaan parkir bisa lebih optimal dan pendapatan daerah kembali meningkat,” tutup Adji.