Djawanews.com – Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengimbau masyarakat agar waspada terhadap serangan hama tikus di lahan pertanian yang tengah digarap.
Dia mengatakan, tikus merupakan kelompik hewan pemakan segala yang keberadaannya perlu diwaspadai, sebab bisa merusak lahan pertanian.
“Tikus bisa berkembang biak tiga kali dalam setahun. Kalau tidak dikendalikan, populasi tikus bisa merusak lahan pertanian,” ujar Raharjo, Rabu (2/12/2020).
Dia menyampaikan, serangan hama tikus sampai saat ini belum banyak terjadi karena masih dalam luasan yang kecil.
Salah satunya yang tampak di Dusun Jatisari, Kaluraan Playen, Kapanewon Playen, Gunungkidul. Ancaman tikus belum menimbulkan kerugian, namun tanda-tanda sudah terlihat pada bibit padi yang ditanam petani.
“Sudah dilakukan pengendalian hama dengan cara emposan atau menyemprotkan obat ke lokasi yang menjadi sarang tikus. Total lahan yang disasar mencapai lima hektare,” ujar Raharjo.
Raharjo menuturkan, pihaknya tidak menyarankan menggunakan jebakan tikus dengan listrik karena dinilai berbahaya untuk keselamatan warga.
“Kami tidak menyarankan menggunakan jebakan listrik karena penanganan bisa menggunakan cara yang lbih aman dan ramah lingkungan,” ujar Raharjo.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.