Djawanews.com – Mardani Ali Sera menanggapi melalui akun Twitter-nya terkait wacana pemulangan 600 warga negara Indonesia (WNI) eks teroris ISIS dari Timur Tengah. Ketua DPP PKS tersebut meminta agar memulangkan WNI eks ISIS kembali ke Tanah Air.
Padahal, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjelaskan pemulangan eks ISIS masih akan dilakukan bersama Kemenkopolhukam dan beberapa instansi terkait.
Mardani Ali Sera Kasihan Terhadap Nasib Eks ISIS
Mardani membandingkan eks teroris ISIS dengan para WNI yang dipulangkan dari China ke Indonesia lantaran merebaknya virus corona di Wuhan. Menurutnya para WNI eks ISIS perlu diurus negara dengan alasan negara harus hadir (yang kemudian dijadikan hastag #NegaraHarusHadir)
Namun, pernyataan Mardani kepada awak media tersebut berseberangan dengan sikap pemerintah menanggapi pemulangan WNI eks ISIS. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan mengaku tak setuju dengan pemulangan WNI eks ISIS ke Indonesia (05/02).
Meskipun demikian, Jokowi menyatakan jika pemulangan WNI eks ISIS masih perlu dibahas dalam rapat terbatas. Jokowi menambahkan jika dirinya akan mencermati kalkulasi plus dan minus dari semua keputusan yang akan diambil.
Dilansir dari berbagai sumber, para WNI eks ISIS, sebelumnya mereka bertujuan melakukan jihad fisabililah ke Timur Tengah, bahkan membakar paspor. Atas dasar tersebut para WNI eks ISIS menurut Undang-Undang Nomor 12 tahun 2006 Bab IV akan kehilangan kewarganegaran Indonesia mereka.
Pernyataan Mardani Ali Sera terkait WNI eks ISIS, bukanlah satu-satunya sikap yang membuatnya kontroversial. Sebelumnya, dirinya juga menanggapi soal penggrebekan prostitusi online yang dipimpin Andre Rosiade. Wah, ada-ada saja…