Djawanews.com - Petinggi stasiun TV Korea Selatan meminta maaf atas aksinya yang telah menyinggung sejumlah negara peserta Olimpiade Tokyo 2020.
Insiden ini bermula dari aksi MBC Network, salah satu stasiun TV terbesar di Korea Selatan, mendeskripsikan sejumlah negara peserta Olimpiade Tokyo 2020 dengan gambar dan keterangan. Aksi itu berlangsung pada saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (23/7/2021) lalu.
Sayangnya, aksi itu justru dinilai menyinggung karena muncul beberapa gambar yang cukup sensitif.
Salah satu negara yang menjadi sasaran adalah Ukraina. Dalam siaran Olimpiadenya, MBC menggunakan gambar bencana Chernobyl 1986 untuk menggambarkan Ukraina. Gambar itu muncul saat para atlet Ukraina memasuki stadion.
Tak hanya Ukraina, Indonesia juga kena sindiran televisi Korsel tersebut.
Mereka menulis: "Sedikit informasi mengenai Indonesia. Negara kepulauan terbesar di dunia. Negara dengan penduduk terpadat di dunia pada urutan keempat, memiliki GDP rendah, vaksin COVID-19 rendah dengan hanya sebesar enam persen."
Setelah peristiwa itu, CEO MBC Park Sung-jae menyampaikan permintaan maaf lewat konferensi pers pada Senin (26/7) waktu setempat. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah merusak nilai-nilai persahabatan, solidaritas, dan kerukunan di Olimpiade.
"Siaran kami melanggar semangat persahabatan, solidaritas, dan persatuan Olimpiade di tengah pandemi Covid-19. Saya menundukkan kepala dan sangat meminta maaf atas siaran kami yang tidak pandang bulu serta kurang mempertimbangkan negara lain," ucap Park Sung-jae.
Meminta Maaf, Membungkukkan Badan
Setelah memberikan keterangan pers, Park Sung-jae kemudian membungkukkan badannya di hadapan para jurnalis. Hal itu ia lakukan sebagai permintaan maaf mendalam kepada para pihak yang merasa tersinggung.
MBC juga menyindir sejumlah negara lain. Misalnya kontingen Romania digambarkan dengan Drakula, Italia digambarkan dengan pizza, Jepang dengan sushi, China di-zoom in di Wuhan, dan Norwegia juga dapat gambar salmon fillet.
Marshall Island digambarkan ‘bekas situs uji coba nuklir Amerika Serikat’. Haiti digambarkan sebagai negara dengan situasi politik yang tidak stabil. Sementara Suriah dideskripsikan negara dengan sumber daya alam yang kaya, tetapi terus berperang selama 10 tahun terakhir.
Laporan menyebutkan, pihak MBC Network telah menyampaikan permintaan maaf secara tertulis kepada kedutaan besar Ukraina dan Romania. Kini mereka sedang mencari cara untuk menyampaikan permintaan maafnya ke Haiti yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Korea Selatan.