Djawanews.com – Sebuah video yang merekam perbincangan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan seorang penjaga toilet di sebuah SPBU di Kecamatan Malasan, Probolinggo, Jawa Timur, menjadi perbincangan publik. Pasalnya Erick dengan tegas meminta toilet di semua SPBU digratiskan.
"Karena kan sudah dapat dari jualan bensin. Sudah gitu, ada juga toko kelontong. Jadi, masyarakat mestinya mendapatkan fasilitas tambahan," kata Erick menutup video tersebut.
Menanggapi hal itu, politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana menyinggunga soal bisnis PCR di tengah pandemic yang telah meraup untung besar.
Panca mempertanyakan sikap Erick Thohir yang tidak pernah mengkritik harga tes PCR yang di awal pandemi mencapai jutaan rupiah, sementara saat ini hanya dibanderol di bawah Rp 300 ribu.
“2000 perak masyarakat kecil nggak boleh dapat. Tes PCR yang dulu jutaan dia anteng aja,” tuturnya lewat akun Twitter pribadi, Selasa, 23 November.
Diberitakan sebelumnya, nama Erick Thohir bersama Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah dilaporkan aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) ke polisi. Keduanya dilaporkan atas dugaan terlibat dalam kolusi dan nepotisme dalam bisnis PCR.