Djawanews.com – Jajaran kepolisian tampilkan dua orang tersangka penganiayaan Tri Fajar Firmansyah (23), suporter PSS Sleman, warga Glendongan, Padukuhan Tambakbayan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, Polda DIY akan membackup penuh Polres Sleman dalam pengungkapan peristiwa ini. Polda DIY akan berkoordinasi dengan penyidik Polres Sleman perihal orang-orang yang sudah teridentifikasi, orang-orang yang akan diidentifikasi terlibat dalam perkara penganiayaan korban.
"Kemudian akan kami lakukan pencarian, supaya mereka bisa bertanggungjawab. Syukur-syukur kalau ada di antara mereka, dengan sadar bertanggungjawab menyerahkan diri ikut melakukan penganiayaan masyarakat yang ada sekitar TKP, yang kemarin meninggal dunia," kata dia, di Mapolres Sleman, Rabu, 3 Agustus.
"Mudah-mudahan pelaku di luar [selain] dua orang tadi, bisa dengan sukarela menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kami tunggu di Polda DIY atau Polres Sleman untuk menyerahkan diri," tuturnya.
Tri Fajar Firmansyah Tewas di Tangan Suporter? Polisi Jawab Begini
KBO Satuan Reskrim Polres Ipda M. Safiudin mengungkap, peristiwa yang menyebabkan korban TFF (23) meninggal dunia ini terjadi pada Senin (25/7) sekitar pukul 20.00 WIB di depan sebuah swalayan, Jalan Adi Sutjipto, Kapanewon Depok.
Penganiayaan tersebut dilaporkan oleh kakak korban, setelah mendapatkan informasi tetangga bahwa adiknya dirawat di RSPAU Harjolukito karena dikeroyok oleh rombongan yang mengendarai sepeda motor.
Kronologi awal, menurut Safiudin, Tri Fajar Firmansyah bersama temannya sedang nongkrong di seputar TKP, swalayan Mirota, Tambakbayan. Tiba-tiba dari arah barat datang rombongan dengan mengendarai sepeda motor. Rombongan ini langsung melakukan penyerangan atau pengejaran terhadap korban dan teman-temannya yang saat itu sedang nongkrong.
Saat dikejar para pelaku, korban terjatuh dan saat itu mengalami penganiayaan. "Korban saat itu pingsan dan dibawa ke RS. Selanjutnya, kami menyelidiki dan berhasil mengidentifikasi pelaku serta mengamankan dua pelaku," terangnya.
Ia menyebut, dua orang tersangka yang dimaksud yakni FDAP (26), warga Kapanewon Depok Kabupaten Sleman dan AC (24), warga Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul. "Modus pelaku ini adalah spontanitas, karena melihat ada korban yang sedang dikejar oleh rombongan orang-orang bersepeda motor roda dua. Dia ikut mengejar dan melakukan kekerasan," kata dia.
Pelaku FDAP melakukan secara langsung kekerasan terhadap korban Tri Fajar Firmansyah, sedangkan pelaku AC berperan sebagai Joki. "AC mengantar FDAP 'Ayo kita cari orang-orang itu'," ucapnya.
"Pelaku awalnya melihat orang-orang yang ditepi jalan mengacungkan, senjata tajam dan pentungan serta jari tengah. Rombongan pelaku berhenti dan mengejar orang-orang yang di tepi jalan tersebut," kata Safiudin.
Berdasarkan keterangan keduanya, pelaku melakukan kekerasan menggunakan tangan kosong. Ditanya wartawan soal ada tidaknya fakta bahwa pelaku ini terafiliasi suporter klub bola tertentu, Safiudin membantahnya.
Polisi Klaim Kasus Tewasnya Tri Fajar Firmansyah Tak Terkait dengan Rombongan Suporter
"Hanya saja waktunya bersamaan. Jadi saat itu ada rombongan yang dianggap orang yang sudah mengganggu kenyamanan dia nongkrong," ungkapnya, saat rilis.
Terhadap kedua pelaku, Polres Sleman lakukan penangkapan pada 26 Juli 2022. Selanjutnya ditahan pada hari itu juga di Polres Sleman. Pasal terhadap kedua pelaku yakni pasal 170 ayat 2 KUH Pidana subsider pasal 351 KUH Pidana.
Lebih jauh ia mengakui, dalam kejadian ini sebenarnya masih banyak pelaku yang sampai saat ini belum bisa diamankan aparat Polres Sleman. "Dia [dua orang tersangka FDAP dan AC] bukan pelaku tunggal. Tapi karena para pelaku tidak saling kenal, asal main keroyok melakukan kekerasan," imbuh dia.
Jajarannya menduga masih ada lima orang pelaku lain terlibat dalam penganiayaan Tri Fajar Firmansyah. Saat ini masih dalam pengejaran.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.