Djawanews.com – Peta persebaran Covid-19 di Kabupaten Sleman per 30 November 2020 menunjukkan data yang mengkhawatirkan. Sebab, seluruh kapanewon/kecamatan di Sleman masuk dalam zona merah Covid-19 atau daerah dengan risiko penularan tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menyampaikan, memerahnya seluruh kecamatan di Sleman dikarenakan lonjkan kasus dalam beberapa hari belakangan, tepatnya pada pertengahan November lalu sampai saat ini.
“Sejak pertengahan November kemarin sampai berlanjut di awal Desember ini memang kasusnya meroket. Itu yang menyebabkan semua kapanewon akhirnya merah,” ujar Joko, Kamis (3/12/2020).
Akan tetapi, memerahnya seluruh kecamatan di Sleman ini tidak berlalu jika melihat ke tingkat kalurahan.
Dikatakan Joko, beberapa kalurahan masih ada yang bersatus zona hijau Covid-19. Misalnya, di kecamtan Cangkringan yang memiliki lima kalurahan, hanya dua yang diketahui muncul kasus Covid-19.
Dua kalurahan itu yakni Argomulyo dan Wukirsari. Sisanya, Umbulharjo, Kepuharjo, dan Glagaharjo, masih dalam status zona hijau.
“Jadi memang kalau di-break down hingga tingkat kalurahan, sebetulnya masih banyak yang hijau. Itu tadi di Cangkringan, di Kapanewon Turi juga demikian, ada setidaknya dua hingga tiga desa yang masih zona hijau,” beber Joko.
Berdasarkan data terbaru hasil pemeriksaan laboratorium per Rabu (2/12/2020) kemarin, ada penambahan 14 kasus Covid-19 di Sleman. Penambahan ini dibarengi dengan 4 kasus sembuh serta satu pasien meninggal.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.