Djawanews.com – Pemerintah Indonesia baru saja menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19. Diketahui, ada 179 daerah yang menggelar Pilkada dengan rincian 9 provinsi, 37 kota dan 224 kabupaten.
Terkait hal ini, pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman memperkirakan ada jutaan orang yang terinfeksi Covid-19 dengan ketegori orang tanpa gejala (OTG) yang tidak terdeteksi dalam gelaran Pilkada Serentak 2020.
“Diperkirakan ada setidaknya 2,4 juta OTG tidak terdeteksi terlibat dalam proses Pilkada ini,” ujar Dicky kepada Suara, Rabu (9/12/2020).
Menurut Dicky, bakal ada lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia setelah Pilkada. Pasalnya, pencegahan dan mitigasi seperti interaksi manusia, kontaminasi serta paparan di TPS, sangat kurang.
“Potensi lonjakan kasus dan dampaknya umumnya terlihat jelas sebulan kemudian. Itu terjadi untuk setiap mobilisasi massa yang besar,” terang Dicky.
Sebelumunya, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyampaikan, sebagan besar TPS terpantau sudah menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Dewi setelah pihaknya melakukan pemantauan terhadap kedisiplinan penerapan protokol kesehatan di tempat pemungutan suara/TPS.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.