Djawanews.com – Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman melaporkan peningkatan kasus infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-9 di wilayahnya.
Jubir Satgas Penangnan Covid-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmaladewi menyampaikan, meroketnya kasus Covid-19 di Sleman terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan catatan satgas, ada penambahan 22 kasus pada 27 Novemberm 72 kasus pada 28 November, 55 kasus pada 29 November, 29 kasus pada 30 November, dan 58 kasus pada 1 Desember 2020.
Terkait hal ini, Pemerintah Kabupaten Sleman mempertimbangkan opsi mengarahkan pasie Covid-19 tanpa gejala untuk menjalani isolasi mandiri.
Pemkab Sleman, lanjut Shavitri, mepertimbangkan opsi tersebut karena kapasitas fasilitas kesehatan darurat di Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang terbatas.
“Sebelumnya Pemkab Sleman lebih mengutamakan perawatan OTG (orang tanpa gejala) di fasilitas kesehatan darura. Dua selter yaitu Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang, memiliki total kapasitas 212 kamar, akan tetapi seiring peningkatan kasus, Pemkab Sleman mulai kewalahan.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Dia menuturkan, Pemkab Sleman juga akan mematangkan prosedur karantina mandiri bagi pasien Covid-19 tanpa gejala dan menyampaikannya kepada warga agar merka bisa memahami langkah-langkah menjalankan karantina secara mandiri.
“Selama ini, karantina mandiri sudah diberlakukan namun baru terhadap beberapa pasien. Sebelum menjalani karantina di rumah, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,” ucap Shavitri.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.