Djawanews.com – Setelah netizen dihebohkan dengan kasus “Gilang Bungkus” yang memuaskan hasrat berkedok penelitian, kali ini kasus yang serupa kembali muncul. Kasus pelecehan seksual baru ini menyeret seorang pria yang bernama Bambang Ariyanto.
Dalam sebuah video yang ia unggah, ia mencatut nama mencatut nama Nahdlatul Ulama (NU) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Video yang ia unggah melalui media sosial Twitter @BamsBulaksumur, berisi pengakuannya tentang perbuatannya saat melakukan pelecehan seksual.
Dalam pengakuannya ia mengatakan bahwa para korban merupakan wanita berhijab, termasuk para mahasiswa yang ada di lingkungan kampus UGM. Pelecehan secara verbal dan fisik dilakukan demi memenuhi fantasi seksualnya tentang swinger atau berhubungan seksual dengan bertukar pasangan.
Bambang Arianto juga menyampaikan surat permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia karena namanya terlibat dalam pelecehan seksual. Dalam video, ia mengaku sengaja membuat klarifikasi tersebut dan dibuat dengan kesadaran penuh serta tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
“Saya atas nama Bambang Arianto ingin menegaskan, bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan adalah bohong, karena sesungguhnya saya ingin bernaftasi secara virtual semata,” ungkap Bambang pada Ahad (2/8).
Bambang berdalih, selama ini ia melakukan penelitian tentang tukar pasangan karena kata swinger kerap menghantuinnya setiap saat. Tidak hanya kerap berfantasi secara virtual, ia juga pernah melakukan secara fisik.
“Oleh sebab itu, secara khusus saya minta maaf kepada seluruh korban baik dari UGM Bulaksumur maupun yang lain yang pernah menjadi korban pelecehan saya baik secara fisik maupun verbal sehingga menimbulkan banyak trauma,” kata Bambang.
Salah satu korban yang pertama kali membuat kasus ini terungkap adalah Laeliya Almuhsin. Dalam unggahannya pada 31 Juli 2020 lalu, Laeliya mengungkapkan peristiwa pelecehan seksual yang ia alami. Ia juga mengungkapkan bahwa sasaran korban mayoritas adalah wanita berhijab lantaran sang dosen ketagihan menonton video porno dengan pemeran wanita berhijab.