Djawanews.com – Satpol PP Banjarnegara, Jawa Tengah berhasil membongkar praktik prostitusi online pelajar. Hal itu didapat setelah petugas menggerebeg sebuah kos-kosan yang ada di sekitar perkotaan. Penggerebegan itu dilakukan lantaran warga sekitar curiga indekos tersebut digunakan sebagai tempat praktik asusila.
“Operasi yang kami laksanakan berdasarkan laporan masyarakat yang resah dengan salah satu rumah kos di daerah perkotaan. Setelah kami cek, dan penghuni dimintai keterangan, kami mendapati tempat tersebut digunakan untuk prostitusi,” jelas Kepala Satpol PP Banjarnegara Esti Widodo.
Saat penggerebekan, petugas meringkus 3 orang yang masih berstatus sebagai pelajar. Ketiganya masih di bawah umur. Selain itu petugas juga mengamankan belasan tersangka lain, 12 di antaranya diduga terlibat secara langsung dalam praktik prostitusi tersebut.
“Penghuni kos yang diduga terlibat prostitusi ini memang ada yang di bawah umur, dan masih sekolah tingkat SMA. Jumlahnya ada 3 anak. Ada yang kelas 2 SMA, ada juga yang kelas 3 SMA. Selain itu juga ada yang sebagai ‘mami’ atau perantaranya,” katanya lagi.
Esti Widodo mengatakan bahwa layanan esek-esek mereka dijajakan secara online lewat media sosial. Dari keterangan para tersangka, transaksi dilakukan lewat perantara. Sedangkan tarif yang dipatok juga beragam, mulai dari Rp400 ribu hingga Rp1 juta. Jumlah tersebut diserahkan sebagian kepada mami yang menjadi perantaranya.
“Dari keterangan yang disampaikan, ke ‘mami’-nya mulai dari Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta. Nanti yang diterima oleh mereka tentu di bawah itu,” jelas Esti.
Petugas masih mendalami kasus ini. Satpol PP juga akan menggandeng Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Unit PPA dalam penyelidikan mereka.
“Karena masih di bawah umur, harus ada pendampingan juga dari unit PPA. Nantinya yang masih sekolah ini diberi bimbingan konseling agar yang bersangkutan kembali menjalani hidup normal seperti anak seusianya,” kata Esti.
Menanggapi adanya prostitusi online pelajar di wilayahnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono meminta kepada pihak sekolah dan orang tua agar memperhatikan anak mereka. karena jika lepas dari perhatian, mereka akan terjerumus ke hal negatif termasuk prostitusi. Budhi juga akan mengetatkan pengawasan rumah kos dan mengawasi sosial media.