Djawanews.com – Aksi pemerintah Indonesia dalam menggenjot prgram pembangunan jalan tol laut disebutkan telah memberikan dampak baik dengan harga sembako murah dan terjangkau dibandingkan sebelumnya. Program tol laut tersebut terus di genjot oleh pemerintah untuk menekan disparitas harga di wilayah terpencil RI. Salah satu wilayah yang berhasil tol laut Tahuna yang berada di kabupaten Sangihe.
Jalan tol Laut trayek Surabaya (Pelabuhan Tanjung Perak) Makassar (Pelabuhan Soekarno Hatta)-Sangihe (Pelabuhan Tahuna) biasa mengangkut logistik barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya. Pelabuhan Tahuna memiliki panjang dermaga 325 meter dan draft maksimal -17 meter.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Sangihe Vera Masora mengatakan tol laut membawa dampak besar bagi ekonomi rakyat. “Kalau ada yang bilang tol laut gak ada gunanya saya berani tantang,” ungkap Vera pada Kamis, 3 Februari.
Harga kebutuhan pokok si Sangihe jadi lebih murah daripada Manado. Seperti harga minyak goreng yang saat ini hanya belasan ribu, sementara di Manado bisa mencapai Rp22.000.
Jalan Tol Laut Terbukti Bikin Perekonomian Indonesia Maju Pesat?
Muatan datang dan balik trayek jalan tol laut dari total 106 pelabuhan singgah juga terus meningkat. Di Pelabuhan Tahuna menerima 94 - 120 buah kontainer berisi bahan pokok dan mengirim muatan balik 60 - 70 kontainer dari hasil daerah. Seperti kopra, kayu kelapa, arang tempurung, pala, cengkeh dan juga ikan.
Sayangnya fasilitas pelabuhan seperti crane darat, alat bongkar muat forklift, tronton masih kurang. Selain itu masalah lain adalah kebutuhan asuransi barang, keamanan barang serta pengenaan pajak. Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Djoko Hartoyo mengungkapka bahwa Sangihe memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sehingga penambahan volume bisa dilakukan karena kapasitas angkut saat ini 350 TEUs.
Salah satunya dari perusahaan PT Nukla Mitra Indo Indah yang memproduksi olahan kepala, mulai dari coco peat dan coco sebanyak ratusan ton per bulan. Paling tidak menurut Djoko perusahaan itu bisa menyumbang 40 kontainer per bulan untuk jalan tol laut di Tahuna. “Masih banyak hasil bumi yang dapat diolah, Sangihe memiliki potensi wisata juga karena banyak pantai dan obyek kapal tenggelam,” jelasnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.