Djawanews.com – Pernyataan dan ramalan pengamat politik Faisal Basri yang mengungkapkan bahwa pemerintahan Presiden RI Joko Widodo akan ambruk sebelum tahun 2024, bukanlah hal yang mengada-ada dan tanpa dasar semata. Bahkan saat ini pun, keadaan Indonesia dinilai sedang carut-marut karena banyaknya ketimpangan sosial dalam penerapan berbagai kebijakan.
Selain itu, kegagalan proyek-proyek pemerintah baik yang dijual murah maupun yang mangkrak, jauh lebih banyak menguras uang negara melebihi dari APBN yang tersedia. Begitupun dengan serampangannya utang negara, yang sarat bisnis rente dan berpotensi gagal bayar. Ketidakbecusan pengelolaan pembangunan ekonomi termasuk kerugian dan terancam bangkrutnya BUMN menjadi indikator utama kolapsnya ekonomi nasional.
Tidak cukup hanya kehancuran pada sektor keuangan negara. Selain janji-janji dan segudang kebohongan, yang jika disusun melebihi gunung tertinggi di Indonesia. Kehidupan demokrasi dan penegakkan hukum juga menjadi faktor penting dari contoh sebuah pemerintahan gagal. Kebanyakan penindakan hukum di Indonesia tidak tertata dan justru membebani masyarakat saja, bahkan perihal hukum di NKRI bisa dibilang tajam ke bawah, tumpul ke atas.
Faisal Basri Jadi Jubir Rakyat yang Suarakan Bagaimana Carut-Marutnya NKRI
Rezim pemecah-belah bangsa ini juga agresif memamerkan Islamophobia. Seperti menghianati sejarah serta konsensus nasional yang tertuang dalam Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Kekuasaan otoriter yang mencerminkan oligarki dan koalisi korupsi ini, terus melakukan proses deislamisasi sekaligus menghancurkan pondasi kebangsaan negara yang sarat spiritualitas dan religiusitas.
Perilaku kekuasaan terburuk yang pernah ada dalam periode kepresidenan yang pernah memimpin Indonesia. Apa yang disampaikan oleh Faisal Basri, pada prinsipnya merupakan kenyataan-kenyataan yang ada dalam pemerintahan, penyelenggaraan negara dan kondisi obyektif yang dirasakan seluruh rakyat Indonesia.
Statemen ekonom yang terbiasa dengan kajian dan penelitian itu tentunya menggunakan analisa dan data yang akurat dan faktual. Tidak seperti buzzer atau irokrat cecunguk yang sekedar jago bacot dan ahli menjilat.
Faisal Basri secara esensi dan substansi mengungkapkan realitas kecenderungan masyarakat yang tanpa pemerintahan dan dalam negara gagal, tanpa harus menunggu tahun 2024. Pakar ekonomi nasional itu jelas dan nyata seperti menjadi jubir rakyat. Menyampaikan yang sebenarnya dari pemerintahan boneka oligarki yang telah rusak dan bakal ambruk tak lama lagi.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.