Djawanews.com – Menkopolhukam Mahfud MD menjadi sorotan netizen lantaran cuitannya menyerupai pernyataan Jenderal Dudung Abdurachman. Bahkan, seorang pengamat menilai Mahfud telah mempermainkan agama.
Dalam cuitannya, Mahfud menuliskan Allah tentu mengetahui berbagai bahasa sebab dia yang menciptakan. Karana itu, ia tak raru berdoa menggunakan bahasa Indonesia.
Cuitan itu lantas dimiripkan dengan pernyataan jenderal Dudung. Netizen mempertanyakan, apakah motivasinya mirip dengan Jenderal Dudung.
Ya Kayuku Ya Kayumu
Mahfud mengatakan Allah Maha Pencipta dan Maha Tahu, termasuk menciptakan dan memahami berbagai bahasa.
"Dlm berdoa Sy sering menyelipkan doa dlm bhs Indonesia, msl, Ya Allah, Engkaulah yg menganugerahi anak & cucu kpd-ku. Kuserahkan mereka kpd-Mu utk dibimbing ke jalan yg benar dan cukup rezeki," cuit Mahfud dikutip pada Senin 14 Februari.
Cuitan ini sontak memicu respons dari netizen. Ada yang tanya kenapa berdoa dalam bahasa Indonesia.
"Tapi prof melakukan doa pake bahasa indonesia itu karena apa? Hayooo, apa sama alasannya dengan Pak Jenderal?" jelas sebuah akun @ArifMIqbal2.
Mahfud kemudian menanggapi pertanyaan netizen tersebut. Dia mengatakan, doa akan diterima dari seorang yang berdoa dari hati yang khusuk.
"Bnyk orang memaksa diri pakai Bhs Arab tp tak tahu artinya. Ada yg berdizikir “Ya kayuku ya kayumu” (maksudnya, yaa hayyu yaa qayyumu); ada jg yg memuji “wolo wolo kuwwato” (maksudnya, laa hawla walaa quwwata illaa billah). Doa yg diterima tentu yg keluar dari kekhusyukan hati," balas Mahfud.
Mahfud Diserupai Jenderal Dudung, Dianggap Permainkan Agama
Jawaban Mahfud MD tersebut belakangan dipersoalkan oleh seorang pengamat M Rizal Fadillah. Rizal menilai pikiran Mahfud ini menyerupai Jenderal Dudung soal doa berbahasa Indonesia.
Rizal menuding balasan Mahfud itu soal 'Ya Kayuku Ya Kayumu' dan 'wolo-wolo kuwwato' itu berpotensi mempermainkan agama. Sebab pelafalan doa tidak boleh dipermainkan.
Makanya Rizal meminta Mahfud untuk menjelaskan detail siapa dan di mana komunitas atau masyarakat yang berdoa denan lafal 'Ya Kayuku Ya Kayumu' dan 'wolo-wolo kuwwato'.
Apakah ada yang berdoa dengan ucapan seperti itu atau itu karangan Mahfud saja.
"Menyatakan 'ya kayuku ya kayumu' dan 'wolo-wolo kuwwato' adalah mempermainkan agama. Ini tidak pantas tercuitkan oleh seorang Menko yang konon memahami agama," kata Rizal.