Djawanews.com – Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberikan arahan kepada kedua menterinya, yakni Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terkait penyediaan vaksin Covid-19.
Menkes Terawan diminta oleh Jokowi untuk menyediakan vaksin gratis bagi masyarakat tidak mampu.
Sedangkan Erick diminta untuk mengerjakan vaksinasi untuk peserta mandiri alias berbayar.
“Menurut saya, vaksin gratis untuk rakyat itu urusannya Menkes, untuk yang mandiri berarti yang berbayar itu urusannya BUMN,” ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/10/2020).
Sekedar tau saja, pemerintah telah memetakan ada 160 juta masyarakat Indonesia yang akan menerima vaksinasi sepanjang tahun 2021.
Dari angka tersebut, sebanyak 86 juta peserta BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) akan mendapat vaksin secara gratis.
Menurut Jokowi, pelaksanaan vaksinasi antara yang gratis dan berbayar ini memang harus dipisah sejak awal, agar pembagian tugasnya juga menjadi jelas.
“Kalau tidak seperti ini, nanti siapa yang tanda tangan menjadi tidak jelas, siapa yang tanggung jawab,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu.
Adapun saat ini, pemerintah sudah melakukan finalisasi pembelian vaksin Covid-19 dari tiga produsen, antara lain Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac.
Ketiga perusahaan farmasi di atas sudah setuju menyediakan vaksin Covid-19 untuk Indonesia pada November mendatang. Soal jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan beragam, tergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.