Djawanews.com – Pemerintah Arab Saudi terus meningkatkan fasilitas ibadah haji dengan memperluas penggunaan teknologi konstruksi jalan berbahan dasar karet daur ulang. Tahun ini, jalur pejalan kaki di Makkah akan lebih aman dan nyaman berkat perluasan aspal fleksibel sebesar 33 persen, mencakup rute dari Masjid Namirah hingga Stasiun Kereta Al-Mashaer di Arafat.
Menurut Saudi Press Agency (SPA), teknologi ini memanfaatkan ban bekas yang didaur ulang menjadi lapisan aspal lentur dan nyaman untuk pejalan kaki.
"Daripada mengumpulkan ban bekas, yang merupakan sumber utama polusi udara saat dibakar, teknologi ini mendaur ulangnya dan mengubahnya menjadi lapisan aspal fleksibel yang menyerap benturan dan menyediakan jalur pejalan kaki yang nyaman," lapor Saudi Press Agency, seperti dilansir dari Arab News 26 Mei.
Laporan tersebut mengutip Otoritas Umum Jalan Raya Kerajaan Arab Saudi (RGA) yang mengatakan pengujian pada permukaan aspal dan trotoar biasa menunjukkan, jalan tersebut "menyebabkan reaksi keras pada pergelangan kaki dan kaki jamaah, terutama orang tua, yang merupakan 53 persen dari jamaah."
Sekitar 38 persen cedera kaki dan pergelangan kaki yang ditangani oleh fasilitas kesehatan selama haji disebabkan oleh berjalan di trotoar biasa.
Seperti yang dijelaskan, permukaan pintar yang menggunakan aspal karet fleksibel membantu menyerap guncangan dan mengurangi tekanan pada sendi-sendi tubuh, terutama pergelangan kaki dan kaki.
Eksperimen RGA sejalan dengan komitmen Visi 2030 Arab Saudi untuk pembangunan berkelanjutan, kota pintar, serta peningkatan keselamatan hingga kenyamanan semua penduduk dan pengunjung.
Pejabat Arab Saudi memperkirakan jumlah jemaah haji tahun ini akan melampaui angka tahun lalu, yang menurut Otoritas Umum Statistik berjumlah 1,83 juta. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,61 juta datang dari luar Kerajaan, sementara 221.854 adalah jemaah haji internal, termasuk warga negara dan ekspatriat.
Musim Haji 2025 diperkirakan akan dimulai pada 4 Juni, namun kepastiannya menunggu konfirmasi dari otoritas resmi Arab Saudi untuk pengamatan bulan baru.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Paspor Arab Saudi pada Hari Jumat mengumumkan, sekitar 890.883 jemaah haji telah tiba di negara itu hingga 23 Mei.
Menurut direktorat tersebut, sebagian besar jemaah haji, 846.415 orang, memasuki Arab Saudi melalui jalur udara, 41.646 jemaah melalui jalur darat dan 2.822 jemaah tiba melalui jalur laut.
Direktorat menegaskan kembali komitmennya untuk menyederhanakan prosedur masuk bagi jemaah haji dengan melengkapi platformnya di pelabuhan udara, darat dan laut internasional dengan peralatan teknis canggih dan menempatkan personel dengan kemampuan multibahasa yang berkualifikasi tinggi.
Jemaah haji Indonesia diperkirakan akan kembali menjadi delegasi terbesar untuk haji 2025. Tahun lalu, 221.000 jemaah haji Indonesia tiba di Kerajaan untuk haji, diikuti oleh Pakistan dengan 180.000. India berada di posisi ketiga dengan 175.025, Bangladesh berada di posisi keempat dengan 127.198 dan Nigeria melengkapi posisi lima teratas dengan 95.000 jemaah haji.