Djawanews.com – Kalimantan kembali mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia dengan ditemukannya spesies anggrek baru. Anggrek yang diberi nama ilmiah Bulbophyllum bukitrayaense tersebut ditemukan di kawasan Gunung Bukit Raya oleh tim ekspedisi dari Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR).
Temuan ini diisampaikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai hasil eksplorasi biodiversitas yang dilakukan pada Juli 2024. Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri KLHK, Krisdianto mengatakan penemuan ini menunjukkan Kalimantan berpotensi menyimpan spesies tumbuhan endemik yang belum teridentifikasi.
“Keberhasilan tim lapangan ini sangat patut diapresiasi. Kalimantan masih memiliki peluang besar untuk ditemukan spesies-spesies baru lainnya. Karena itu, eksplorasi lebih lanjut di wilayah ini sangat penting,” ujarnya seperti dikutip ANTARA.
Bulbophyllum bukitrayaense ditemukan pada ketinggian sekitar 1.320 meter di atas permukaan laut dan telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional pada 9 Mei 2025. Anggrek ini termasuk dalam genus Bulbophyllum, yang dikenal sebagai salah satu kelompok anggrek dengan jumlah spesies terbanyak di dunia—lebih dari 2.000 spesies, dengan hampir 300 di antaranya ditemukan di Kalimantan.
Secara morfologis, spesies ini memiliki kesamaan dengan Bulbophyllum scabrum, terutama pada bentuk labellum atau bibir bunga yang bertepi gelombang. Namun, ada ciri-ciri unik yang membedakannya, seperti ukuran dan bentuk labellum yang lebih panjang dibanding lebarnya, serta permukaan atas yang kasar di seperempat bagiannya. Selain itu, ovarium bunga ini ditutupi oleh struktur seperti papila yang halus dan kasar.
Spesies baru ini juga memiliki kemiripan dengan Bulbophyllum ovalifolium, namun berbeda dalam bentuk labellum yang menyerupai roket dan memiliki tepi bawah yang bergelombang mendekat. Bentuk kelopaknya lonjong dan ditutupi oleh indumentum khas, menjadikannya spesies yang unik dan layak mendapat pengakuan ilmiah.
Penemuan ini menjadi bukti nyata kawasan hutan hujan tropis di Kalimantan masih menyimpan kekayaan hayati yang luar biasa. Menurut KLHK, penting untuk terus menjaga kelestarian ekosistem ini dan mendukung penelitian lanjutan guna mengungkap lebih banyak kekayaan alam yang belum terungkap. Hal ini tidak hanya penting untuk konservasi, tetapi juga untuk memperkaya pengetahuan tentang flora Indonesia yang khas dan bernilai tinggi.