Djawanews.com - Pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut kereta cepat akan dibagi dalam tiga kelas, yakni kelas VIP, kelas 1, dan kelas 2. Besaran harga tiket kereta cepat juga telah diungkapkan.
Pihak KCIC sempat menyatakan bahwa tarif termurah yaitu Kelas 2 dapat dipastikan tak lebih dari Rp300.000. Kereta cepat itu bakal menempuh jarak 142 kilometer dalam waktu 45 menit.
Di lain pihak, Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengatakan, sejak awal ia telah menyatakan tidak setuju dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Alasannya tidak lain karena sudah banyak alternatif transportasi yang tersedia untuk rute tersebut.
Menurutnya, KA Argo Parahyangan bisa menjangkau kedua kota dengan waktu tempuh 2,5 jam. Padahal, menurutnya, tinggal di-upgrade saja kecepatannya.
Tergantung Mekanisme Pasar
Ia juga mengatakan, tarif tentu sangat tergantung pada mekanisme pasar. Orang yang memperhitungkan keuangan akan melihat tarif Rp300 ribu tersebut terlalu mahal.
Darmaningtyas melanjutkan, jika kondisi peminat kereta cepat menurun, atau bahkan tidak ada, maka mau tidak mau pengelola harus menurunkan tiket perjalanan.
"Itu diserahin ke mekanisme pasar saja. Kalo misalya Rp200 ribu masih sepi bisa diturunin jadi Rp150 ribu. Kalau masih sepi turunin lagi. Pada angka berapa ramainya, itulah tarif yang pas," ungkapnya.
Sementara menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, tarif kereta cepat Rp300 ribu bisa saja diterima masyarakat. Tetapi harus bersiap dengan transportasi lain jika mengingat lokasi kereta cepat tidak berada di pusat kota.