Djawanews.com – Sejumlah platform bursa kripto memutuskan untuk keluar dari China setelah dikabarkan Negeri Tirai Bambu itu melarang penambangan dan perdagangan kripto. Informasi ini pertama kali mencuat dari media lokal 8BTC baru-baru ini.
Menurut Coindesk ada tiga bursa kripto yang akan hengkang dari China yakni Bitmart, Feixiaohao, dan Crypto Biki. BitMart menyatakan bakal menghapus akun pengguna yang terdaftar di platform pada 30 November guna mematuhi peraturan Tiongkok dan “menjaga aset pengguna.” Setelah tanggal 30 November, layanan bakal disetop untuk pengguna China daratan.
Sedangkan platform Feixiaohao mengumumkan akan menghentikan seluruh layanannya di China dalam waktu dekat. Yang terakhir bursa kripto Biki mengabarkan bakal menyetop semua pembayaran termasuk deposit untuk pengguna China pada hari Selasa supaya bisa menutup layanannya pada tanggal 30 November mendatang. Meski demikian, token platform bakal bisa dibeli lagi pada 31 Oktober.
Beberapa hari lalu, regulator keuangan China, PBoC mengumumkan untuk melarang seluruh transaksi yang berkaitan dengan mata uang kripto. Bank sentral China tersebut memperingatkan seluruh karyawan bursa yang berkantor di luar negeri untuk diinvestigasi lebih lanjut dan menyerukan untuk memperketat sensor terhadap penyedia informasi kripto.
Selain itu, bursa kripto Huobi dilaporkan bakal menutup seluruh akun pengguna asal China daratan pada penghujung tahun ini. Sementara BitMart yang sudah berdiri sejak 2017, telah mendapatkan suntikan dana dari Fenbushi Capital, perusahaan yang berbasis di Shanghai. BitMart juga dikabarkan mempunyai sekitar 5 juta investor sebagaimana laporan dari laman resminya.