Djawanews.com – Pasca penembakan 6 laskar FPI di Tol Jakarta- Cikampek, hingga kini kronologi kontak senjata masih memiliki beragam versi. Melihat hal tersebut, budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun) turut ambil suara (7/12).
Melalui laman resminya, Cak Nun menyatakan jika kini rakyat menjadi bingung oleh banyaknya versi penembakan di Tol Jakarta- Cikampek tersebut.
“6 orang rakyat Indonesia mati ditembak. Menurut FPI yang salah Polisi, menurut Polisi yang salah FPI. Kita rakyat mendengarkan dan percaya ke yang mana?” tulis Cak Nun.
Menurut, Cak Nun awal dari segala perselisihan antaran FPI dan polisi tersebut lantaran adanya keruhnya permusuhan yang tidak diurus penyebabnya secara mendasar.
“Semua pertengkaran nasional yang tak ada ujungnya ini karena semua pihak tidak mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam Sila-4 Pancasila,” beber Cak Nun.
Cak Nun Menambahkan jika momen kali ini adalah ujian bagi Bangsa Indonesia, terutaman terkait dengan tokoh dan para pemimpinnya.
“Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam (6) rakyatnya: sekarang saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Rizieq,” terang Cak Nun.
Selain komentar Cak Nun terkait tertembaknya 6 laskar FPI, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.