Djawanews.com – Setelah berunding, akhirnya Microsoft gagal mengakuisisi TikTok di Amerika Serikat. Penolakan tersebut terjadi setelah ByteDance, perusahaan induk TikTok, menolak tawaran yang diberikan oleh Microsoft.
"ByteDance memberi tahu kami hari ini bahwa mereka tidak akan menjual operasi TikTok AS ke Microsoft," ungkap Microsoft dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari The Verge, Minggu, 13 September 2020.
"Kami yakin proposal kami akan baik untuk pengguna TikTok, sekaligus melindungi kepentingan keamanan nasional. Untuk melakukan ini, kami akan membuat perubahan signifikan untuk memastikan layanan memenuhi standar tertinggi untuk keamanan, privasi, keamanan online dan memerangi disinformasi, dan kami menjelaskan prinsip-prinsip ini dalam pernyataan bulan Agustus kami. Kami berharap dapat melihat bagaimana layanan berkembang di area penting," lanjut Microsoft.
Sebagai jalan keluar ByteDance atas larangan Trump, perusahaan itu justru memilih Oracle sebagai mitra kerja sama mereka.
Dilansir dari Cnet (14/9), ByteDance mengatakan bahwa algoritma AI TikTok tidak akan masuk dalam perjanjian kerja sama dengan Oracle. Hal itu dikarenakan algoritma TikTok disebut sebagai aset terbesar mereka untuk saat ini. Selain itu ada masalah lain yang berupa pembatasan dari pemerintah Tiongkok karena perkara ekspor teknologi sensitif, salah satunya AI.
Belum jelas bagaimana skema kerja sama tersebut. Untuk memantau perkembangan TikTok dan kabar teknologi lain, kunjungi situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti Djawanews melalui akun media sosial Instagram @djawanews dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.