Djawanews.com – Selain Microsoft dan Twitter, Perusahaan teknologi Oracle Corp dikabarkan melakukan diskusi dengan ByteDance, berusahaan induk TikTok. Diberitakan oleh The Financial Times, Selasa 18 Agustus 2020, perusahaan tersebut menunjukkan minatnya untuk membeli TikTok di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Belum ada tanggapan dari ByteDance dan TikTok terkait pemberitaan ini. Yang jelas saat ini platform berbasis video pendek itu sedang dalam proses diskusi dengan Microsoft. Twitter juga sempat dikabarkan menggelar diskusi dengan aplikasi tersebut.
Meski demikian, belum ada tanda-tanda kecenderungan TikTok ke arah mana. Namun Microsoft Corp sedang melakukan negosiasi untuk membeli operasional TikTok di Amerika Serikat. CEO Microsoft Satya Nadella juga sudah berdiskusi dengan Presiden Donald Trump terkait rencana akuisisi ini.
Presiden Trump juga sudah menyatakan dukungannya atas rencana Microsoft membeli TikTok. Trump juga menilai bahwa semua akan lebih mudah jika Microsoft memiliki semua saham TIkTok dibandingkan hanya 30 persen.
Negosiasi Microsoft dengan ByteDance sedang berlangsung dan akan berakhir pada 15 September mendatang. Tanggal itu sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan Trump kepada TikTok untuk segera beralih menjadi perusahaan Amerika. Jika tidak, aplikasi itu akan diblokir di negara tersebut.
Trump memang jadi pihak pertama yang menyerukan pemblokiran atas platform paling populer itu. Untuk menghindari pemblokiran, satu-satunya jalan hanya dengan menjual TikTok ke perusahaan teknologi Amerika. Dengan begitu, Trump menilai data pribadi masyarakat bisa tetap aman.