Djawanews.com – Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tiba-tiba dipenuhi dengan bunyi alarm kebakaran pada Kamis 9 September dini hari, dan para kru melaporkan melihat asap dan bau plastik terbakar.
Mengutip ABC News, Kamis, 9 September, setelah diidentifikasi lebih lanjut, badan antariksa Rusia Roscosmos mengatakan insiden itu terjadi di modul Zvezda buatan Rusia dan saat baterai stasiun sedang diisi ulang. Bau plastik terbakar dilaporkan telah menyebar dari bagian Rusia ke modul Amerika Serikat (AS).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, setelah kejadian itu dan kualitas udara kembali normal. Para kru lalu mengaktifkan filter udara dan kembali beristirahat. Kru akan melanjutkan perjalanan ruang angkasa pada Kamis seperti yang direncanakan sebelumnya untuk terus mengintegrasikan laboratorium sains Nauka.
Stasiun luar angkasa saat ini dioperasikan oleh astronot NASA Mark Vande Hei, Shane Kimbrough dan Megan McArthur. Oleg Novitsky dan Pyotr Dubrov dari Roscosmos Rusia. Sedangkan dari Jepang Aerospace Exploration Agency ada astronot Akihiko Hoshide, dan European Space Agency memiliki astronot Thomas Pesquet.
Menurut BBC Internasional, stasiun luar angkasa yang sudah menua itu telah mengalami sejumlah kegagalan selama bertahun-tahun. Pejabat Rusia Vladimir Solovyov mengatakan kepada media pemerintah pada 1 September lalu bahwa ISS dapat mengalami kegagalan yang tidak dapat diperbaiki, karena peralatan dan perangkat keras yang ketinggalan zaman. Ini termasuk kebocoran udara, mesin pendorong yang gagal dan retak.
Solovyov menyatakan setidaknya 80 persen sistem penerbangan di segmen Rusia telah melewati tanggal kedaluwarsa. Dia juga menjelaskan retakan kecil telah ditemukan di bagian kargo Zarya Rusia dan bisa memburuk seiring waktu.
ISS dibangun pada tahun 1998 sebagai bagian dari proyek bersama antara Rusia, AS, Canada, Jepang, dan beberapa negara Eropa. Pada awalnya dirancang untuk masa pakai 15 tahun. Di bulan April, Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov mengungkapkan kepada TV pemerintah bahwa logam tua di stasiun dapat mengakibatkan konsekuensi yang tidak dapat diubah, menjadi bencana. Hal ini tidak boleh terjadi. Tahun lalu, Roscosmos juga mengatakan bahwa ISS tidak akan mampu beroperasi setelah tahun 2030.