Djawanews.com – Kreator game Fornite, Epic Games mendapatkan suntikan dana senilai US$2 miliar atau setara Rp 28,6 triliun (asumsi Rp 14.300/US$) oleh Sony dan Lego yang akan digunakan untuk menggarap Metaverse.
Sony akan menyuntikkan dana sebesar US$1 miliar. Lego menyuntikkan dana dengan nilai yang sama melalui anak usaha investasi bernama Kirkbi. Suntikan dana segar ke game Fornite ini membuat valuasi Epic Games menjadi US$31,5 miliar.
Suntikan dana dilakukan setelah minggu lalu Lego mengumumkan kemitraan untuk mengembangkan metaverse 'ramah keluarga' untuk anak. Lego sudah memiliki lini video game yang sukses dengan skema waralaba, termasuk Disney's Star Wars dan Warner Bros.′ Batman.
“Sebagian dari investasi kami difokuskan pada tren yang kami yakini akan berdampak pada dunia masa depan tempat kami dan anak-anak kami tinggal,” kata Soren Thorup Sorensen, CEO Kirkbi pada Selasa, 12 April.
“Investasi ini akan mempercepat keterlibatan kami di dunia permainan digital, dan kami senang berinvestasi di Epic Games untuk mendukung perjalanan pertumbuhan mereka yang berkelanjutan, dengan fokus jangka panjang menuju metaverse masa depan.”
Hype Dunia Metaverse Buat Game Fortnite Jadi Peluang Bisnis Lain
Hype di sekitar metaverse, dunia virtual, telah mengambil alih dunia korporat akhir-akhir ini. Facebook memulai tren dengan menamai dirinya sendiri Meta, dan beberapa nama besar termasuk JPMorgan, Samsung dan Nike telah mulai bereksperimen dengan teknologi tersebut.
Namun, perusahaan seperti Epic dan Roblox telah lama berbicara tentang membangun metaverse sebelum kabar game Fornite baru-baru ini.
Game battle royale Epic Fortnite memungkinkan hingga 100 pemain bertarung untuk menjadi yang terakhir bertahan. Tapi game itu telah berkembang menjadi bentuk hiburan lain, menyelenggarakan konser musik dari artis seperti Travis Scott dan Marshmello.
Di sisi lain, Roblox ingin membangun metaverse di mana jutaan orang dapat berkumpul untuk bermain game atau bahkan bekerja dalam ekonomi virtual yang didorong oleh Robux, mata uang dalam aplikasinya sendiri.
CEO Epic Games Tim Sweeney mengatakan dana segar akan membantu perusahaan “mempercepat pekerjaan kami untuk membangun metaverse.”
“Saat kami membayangkan kembali masa depan hiburan dan game, kami membutuhkan mitra yang memiliki visi yang sama dengan kami. Kami telah menemukan ini dalam kemitraan kami dengan Sony dan KIRKBI,” kata Sweeney dalam sebuah pernyataan.
Meskipun paling dikenal sebagai perusahaan di belakang game Fornite, Epic Games adalah pembangkit tenaga video game. Perusahaan mengembangkan Unreal Engine, salah satu platform terbesar yang digunakan untuk membuat game, dan mengoperasikan toko game online sendiri yang bersaing dengan Microsoft dan Valve.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.