Djawanews.com – Mungkin sebagian besar waktu anak remaja saat ini dihabiskan dengan bermain media sosial (medsos) tanpa henti, dan ini menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua. Tetapi kini, medsos sudah punya solusinya.
Mengikuti jejak medsos lainnya, Snapchat sedang bersiap untuk memperkenalkan seperangkat alat keterlibatan keluarga sendiri di platform dalam beberapa bulan mendatang.
CEO Snap Evan Spiegel membocorkan sedikit rencananya tersebut selama wawancara di konferensi Wall Street Journal (WSJ) Tech Live minggu ini, di mana Spiegel menjelaskan bahwa alat baru tersebut pada dasarnya akan berfungsi sebagai pusat keluarga yang memberi orang tua visibilitas lebih baik, tentang bagaimana remaja menggunakan layanannya dan memberikan kontrol privasi.
Spiegel menekankan sifat Snapchat yang lebih pribadi, di mana profil pengguna Snapchat sudah pribadi secara default. Ini merupakan sesuatu yang membedakannya dari beberapa saingan media sosial lainnya hingga kini.
“Saya pikir seluruh cara layanan ini dibangun benar-benar mempromosikan pengalaman yang aman terlepas dari berapa usia Anda, tetapi kami tidak pernah memasarkan layanan kami kepada orang-orang di bawah usia 13 tahun,” ungkap Spiegel seperti dikutip dari TechCrunch.
Dia juga menambahkan, Snap sekarang sedang mengerjakan fitur-fitur baru yang akan memungkinkan orang tua untuk merasa lebih nyaman dengan aplikasi.
“Kami belum mengumumkan nama alat ini, tetapi pada dasarnya kami memiliki pusat keluarga sehingga anak muda dan orang tua mereka dapat menggunakan Snapchat bersama-sama,” kata Spiegel.
Nantinya alat ini akan memberi orang tua lebih banyak visibilitas dengan siapa anak mereka mengobrol di Snapchat dan pengaturan privasi mereka. Alat baru ini dapat memberi orang tua kesempatan untuk membimbing anak remaja mereka, seperti bagaimana mengatasi situasi yang tidak nyaman, seperti apa yang harus dilakukan jika orang asing menghubungi mereka.
Bahkan, Snap juga akan menggabungkan komponen pendidikan pada alat tersebut. Hal ini berguna membuat pilihan yang tepat untuk meningkatkan keamanan online mereka dan membantu orang tua menjadi mitra dengan anak-anak mereka dalam menavigasi dunia digital.
Munculnya rencana untuk merilis alat ini bermula pada bulan Juni lalu, ketika ada orang tua yang kehilangan putra mereka karena overdosis obat, dan kemudian menganjurkan agar perusahaan bekerja dengan aplikasi perangkat lunak kontrol orang tua pihak ketiga.
Pada saat itu, Snap mengungkapkan bahwa mereka berhati-hati dalam membagikan data pengguna pribadi dengan pihak ketiga dan sedang mencari cara untuk mengembangkan kontrol orang tua sendiri, sebagai solusi. Misalnya saja seperti baru-baru ini, perusahaan merilis alat untuk menindak penjualan obat terlarang di Snapchat.