Djawanews.com - Semasa hidupnya, fisikawan kondang Stephen Hawking pernah mengatakan populasi manusia di Bumi akan meningkat pesat. Akibatnya, konsumsi listrik akan berlebihan dan Bumi akan terasa sangat panas.
Lebih jauh, Stephen Hawking juga pernah sampaikan prediksinya. Menurutnya, Bumi bisa berubah menjadi bola panas yang memanggang isinya pada tahun 2600 nanti.
Prediksi itu disampaikan sang fisikawan dalam konferensi pers festival seni dan sains Starmus di London, Inggris, tahun 2017 lalu.
Stephen Hawking juga pernah menyumbang ide tentang ekspansi ke planet lain.
"Saya sangat percaya kita harus mulai mencari planet alternatif yang munngkin bisa dihuni," katanya.
Nah, belakangan ini, NASA melaporkan telah berhasil menemukan tanda-tanda kehidupan di planet tetangga Bumi, Mars. Menurut informasi terbaru dari rover Curiosity milik NASA, sumber misterius metana atau gas yang biasa dihasilkan oleh mikroba berhasil dideteksi di Mars.
Deteksi Tanda-tanda Kehidupan di Mars
Rover Curiosity milik NASA ini terhitung telah mendeteksi enam kali adanya metana di kawah Gale, Mars semenjak mendarat pertama kali pada November 2011 hingga Agustus 2012.
"Curiosity mendeteksi gumpalan metana melalui instrumen yang disebut Tunable Laser Spectrometer. Mampu mendeteksi jumlah jejak gas kurang dari setengah bagian per miliar (ppb)," jelas laporan NASA.
Temuan metana di Mars ini dapat menjadi titik awal untuk memulai penelitian adanya kehidupan di planet merah tersebut. Meski temuan metana di Mars ini bukan berasal dari mikroba, temuan metana ini juga dapat mendukung kehidupan di Mars.
Masalahnya, metana bisa diproduksi dari proses non-biologis yang menunjukkan aktivitas geologis terkait erat dengan keberadaan air. Menurut laporan, temuan deteksi metana di Mars ini masih sedang dilanjutkan penelitiannya.
Sementara itu, sejumlah ilmuwan meyakini bahwa sumber utama pendukung adanya kehidupan di luar Bumi adalah keberadaan air.