Djawanews.com – Virus corona jadi ancaman. Aktivitas di luar ruang dibatasi, kantor ditutup, pabrik berhenti sementara, pelayanan umum sedikit terhambat. Namun hidup harus terus berjalan. Selama warga China berdiam diri di rumah, banyak aktivitas yang mereka lakukan untuk mengatasi rasa bosan, seperti olahraga, melakukan permainan, dan tentu saja mengakses film porno.
Film Porno Tetap Bisa Diakses Meski Dilarang
Dikutip Djawanews dari South China Morning Post (SCMP), pencarian keyword “maopian” (diksi yang di China dikaitkan dengan pornografi) mengalami pelonjakan di mesin pencarian China. Berdasarkan data dari Baidu Index, pelonjakan terjadi sejak hari libur nasional yang diperpanjang dengan libur karena adanya virus corona.
Pengguna internet juga tidak hanya memasukkan satu keyword saja, namun ada keyword lain yang dimasukkan ke mesin pencari Baidu dan mengarahkan pengguna internet ke situs dewasa. Bahkan, beberapa situs dapat diakses di Cina daratan, tempat di mana pornografi dilarang.
Hiburan orang dewasa yang berkaitan dengan konten dewasa memang tak dapat dibendung. Terlebih di dalam kondisi yang mengharuskan masyarakat China untuk membatasi aktivitas di luar ruangan. Namun, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa kebiasaan porno justru memberikan pengetahuan penting.
John Brownstein, kepala Rumah Sakit Anak Boston, mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya melakukan pengamatan di Baidu. Mereka mengukur seberapa baik orang-orang di China mematuhi saran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah.
Di sisi lain, pihak Baidu tak memberikan komentar atas fenomena ini. Yang jelas, perusahaan mesin pencari itu telah memerangi konten pornografi dengan serius. Mereka juga mengaku telah menghapus lebih dari 53 miliar keping informasi berbahaya tahun lalu, dan hampir setengah dari jumlah tersebut adalah film porno atau yang terkait dengan maopian.