Djawanews.com – Seorang remaja yang baru berusia 14 tahun, Sirilius Kevin berhasil mengembangkan sebuah aplikasi watermark KTP. Aplikasi tersebut digadang-gadang bisa hindarkan kita dari jebakan pinjol (pinjaman online).
Dengan menggunakan aplikasinya watermark KTP, pengguna bisa menambahkan watermark atau tanda berupa tulisan keterangan pada hasil scan KTP supaya tidak mudah disalahgunakan.
Meski terlihat sederhana, tapi aplikasi tersebut cukup penting. Apalagi mengingat banyak kasus penyalahgunaan hasil scan KTP dan data pribadi yang sering terjadi baru-baru ini.
Sirilius mengakui bahwa aplikasi watermark KTP-nya ini masih memerlukan pembaruan, terutama dalam hal penampilannya.
"Watermark KTP masih perlu beberapa update untuk tampilan dari canvas-nya," ujar Sirilius melalui akun Twitter-nya pada Sabtu, 09 Oktober 2021.
Sirilius menjelaskan bahwa aplikasi watermark KTP miliknya bersifat open source, sehingga masyarakat dapat mengikuti dan berkontribusi dalam pengembangannya.
"Project ini bersifat open source, kalian bisa cek perkembangan-nya di Github ku, ujarnya sambil membagikan tautan ke alamat Github aplikasi watermark KTP.
Aksi penyalahgunaan data pribadi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab memang sangat meresahkan masyarakat.
Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menjadi korban, ketika sertifikat vaksin yang mencantumkan Nomor Induk Kependudukan (NIK)-nya dipublikasikan melalui media sosial.
Jadi aplikasi watermark KTP buatan remaja bocil 14 tahun tersebut sangat dapat membantu anda menghindari jebakan pinjol ilegal yang merajalela.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.