Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Teknologi
Apa Sebenarnya yang Menyebabkan Kepunahan Dinosaurus, Meteor atau Iklim?
Ilustrasi (wallpaperscraft.com)

Apa Sebenarnya yang Menyebabkan Kepunahan Dinosaurus, Meteor atau Iklim?

MS Hadi
MS Hadi 04 Juli 2021 at 08:17am

Djawanews.com – Jutaan tahun sebelum peristiwa hujan meteor, jumlah Dinosaurus di muka bumi kemungkinan telah menurun. Kesimpulan ini diungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Institut Sains Evolusi Universitas Montpellier.

Dalam keterangannya yang disampaikan Selasa, 29 Juni penelitian itu menyebutkan jika awal kepunahan binatang purbakala itu lebih dikaitkan karena adanya perubahan iklim yang terjadi di muka Planet Bumi.

Selama ini Meteor Chicxulub, yang menghantam semenanjung Yucatan di Meksiko sekitar 66 juta tahun yang lalu, diperkirakan telah menyebabkan peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogene. Ini yang akhirnya membunuh tiga perempat kehidupan di Bumi – termasuk dinosaurus.

Namun dalam penelitian baru menunjukkan bahwa sejumlah spesies kadal raksasa itu mungkin jumlah sudah jauh menurun hingga 10 juta tahun sebelum serangan meteor tersebut.

Baca Juga:
  • Setelah Setahun Akhirnya Ilmuwan Beri Nama Nobita untuk Spesies Baru Dinosaurus yang Ditemukan di China
  • Bayi Dinosaurus Muncul di Rekaman CCTV Sedang Berlari di Halaman Rumah, Benarkah?
  • Ikuti Evolusi Otak Burung dari Masa Dinosaurus Sampai Masa Modern

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature memeriksa data dari 1.600 sisa-sisa dinosaurus yang ditemukan di seluruh planet ini. Kemudian memodelkan seberapa umum spesies dinosaurus karnivora dan herbivora tertentu di akhir masa Cretaceous. Tim menemukan bahwa penurunan spesies dimulai sekitar 76 juta tahun yang lalu.

Fabien Condamine, penulis sutdi utama dari Institut Sains Evolusi Universitas Montpellier, mengatakan timnya telah mengikuti penurunan enam keluarga dinosaurus, yang terdiri dari hampir 250 spesies berbeda.

"Kami memiliki puncak keanekaragaman sekitar 76 juta tahun yang lalu," katanya kepada AFP. "Lalu ada penurunan yang berlangsung 10 juta tahun - itu lebih dari durasi keseluruhan genus Homo."

Tim menemukan dua penjelasan yang mungkin untuk keanekaragaman dinosaurus yang jatuh dan diidentifikasi dalam catatan fosil serta pemodelan komputer mereka sendiri.

Pertama, laju penurunan spesies berhubungan dengan pendinginan yang kuat dari iklim global sekitar 75 juta tahun yang lalu. Ketika itu suhu turun hingga delapan derajat Celcius.

Condamine mengatakan bahwa dinosaurus beradaptasi dengan iklim mesotermal - terutama yang hangat dan lembab. Ini telah berlangsung selama puluhan juta tahun sepanjang waktu mereka di Bumi.

"Dengan pendinginan yang kuat, seperti hewan besar lainnya, mereka kemungkinan tidak dapat beradaptasi," katanya.

Penjelasan penurunan jumlah dinosaurus kedua, yang mungkin muncul sebagai sesuatu yang mengejutkan bagi tim.

Sementara herbivora dan karnivora diperkirakan akan terkena dampak pada waktu yang hampir bersamaan. Tim menemukan jeda dua juta tahun antara penurunan masing-masing.

"Jadi penurunan herbivora, yang merupakan mangsa dinosaurus terjadi dulu, karenanya akan membuat adanya penurunan binatang pemakan daging," kata Condamine.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa tidak hanya iklim yang mendingin dan berkurangnya keragaman di antara herbivora menyebabkan penurunan dinosaurus yang lambat, tetapi juga membuat berbagai spesies tidak dapat pulih setelah serangan meteor.

"Faktor-faktor ini menghambat pemulihan mereka dari peristiwa bencana terakhir," kata Condamine.

Bagikan:
#teknologi#djawanews#DINOSAURUS#perubahan iklim#Institut Sains Evolusi Universitas Montpellier#Meteor#Fabien Condamine

Berita Terkait

    BRIN Kembangkan Terjemahan Berbasis AI untuk Bahasa Bugis, Upaya Lestarikan Bahasa Daerah
    Teknologi

    BRIN Kembangkan Terjemahan Berbasis AI untuk Bahasa Bugis, Upaya Lestarikan Bahasa Daerah

    Djawanews.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan prototipe model terjemahan berbasis Kecerdasan Buatan (AI) dengan fokus pada bahasa daerah, diawali dengan Bahasa Bugis. Inisiatif ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Samsung Bakal Hadirkan Layanan Fitness Premium untuk Galaxy Watch dan Galaxy Ring
    Teknologi

    Samsung Bakal Hadirkan Layanan Fitness Premium untuk Galaxy Watch dan Galaxy Ring

    MS Hadi 29 Jun 2025 16:02
  • DPR AS Larang Anggota Menggunakan WhatsApp Demi Keamanan Data
    Teknologi

    DPR AS Larang Anggota Menggunakan WhatsApp Demi Keamanan Data

    MS Hadi 28 Jun 2025 16:13
  • SoundCloud Luncurkan Fitur
    Teknologi

    SoundCloud Luncurkan Fitur "Liked By Indicators", Bisa Mengetahui Siapa Saja yang Menyukai Sebuah Lagu

    Djawanews.com – SoundCloud resmi meluncurkan fitur bernama “Liked By Indicators”.  Fitur ini memungkinkan pengguna bisa mengetahui siapa saja yang menyukai sebuah lagu, baik itu teman, penggemar lain, ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Indonesia-Rusia Perkuat Kerja Sama Digital, dari Pengembangan SDM hingga Keamanan Siber
    Teknologi

    Indonesia-Rusia Perkuat Kerja Sama Digital, dari Pengembangan SDM hingga Keamanan Siber

    MS Hadi 22 Jun 2025 17:05
  • Kartu SIM Terbaca Tapi Tak Ada Sinyal? Ini Penyebab dan Solusinya
    Teknologi

    Kartu SIM Terbaca Tapi Tak Ada Sinyal? Ini Penyebab dan Solusinya

    MS Hadi 21 Jun 2025 17:04

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

BRIN Kembangkan Terjemahan Berbasis AI untuk Bahasa Bugis, Upaya Lestarikan Bahasa Daerah
Teknologi

1

BRIN Kembangkan Terjemahan Berbasis AI untuk Bahasa Bugis, Upaya Lestarikan Bahasa Daerah

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up