Djawanews.com—Secara umum penanganan virus dibagi menjadi dua tahapan yakni pengenalan dan mitigasi. Pengenalan dilakukan ketika wabah mulai menampakkan diri ke permukaan sampai mendapatkan pemahaman yang cukup untuk menanganinya. Selanjutnya dilakukan mitigasi untuk mencegah penyebaran dan penanganan infeksi.
Tahap mitigasi sangat bergantung pada tahap pengenalan. Di tahap pengenalan inilah dibutuhkan uji sampel untuk menentukan apakah seseorang positif terjangkit virus atau tidak. Akurasi data dari uji virus ini akan berbanding lurus dengan berhasilnya penanganan virus yang bersangkutan. Bagaimana cara kerja uji Covid-19?
Cara Kerja Uji Covid-19
Pengujian Covid-19 menggunakan teknologi canggih meskipun tidak terlalu modern. Sebut saja PCR (Polymerase Chain Reaction) yakni alat analisis DNA yang biasa digunakan di laboratorium. Alat ini memiliki kemampuan untuk memperbesar jumlah DNA sehingga memungkinkan untuk dianalisis.
Tetapi karena Covid-19 berbentuk RNA, para ilmuwan harus mengubah genomnya terlebih dahulu dengan enzim yang dinamakan reverse-transcriptase. Kedua teknik tersebut mulai dari pengubahan genom sampai analisis DNA disebut RT-PCR.
RT-PCR adalah satu-satunya cara untuk menentukan apakah seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak. Belum ada jenis tes lain yang dapat membedakan virus yang menyebabkan flu atau hanya flu biasa.
“Ini adalah teknik yang sangat standar dan andal yang digunakan di laboratorium mikrobiologi yang hampir di mana saja dapat dengan cepat diterapkan pada pengujian klinis. Ini adalah jenis tes tercepat yang mungkin untuk dikembangkan,” kata Louis Mansky, Direktur Institute of Molecular Virology di University of Minnesota.
Namun sampai PCR dapat dikembangkan fleksibel pengujian Covid-19 harus di laboratorium dengan petugas medis terlatih. Tidak perlu waktu terlalu lama jika semua sampel tersedia. Cukup satu hari Anda sudah dapat mengetahui apakah Anda terjangkit Covid-19 atau tidak.
Langkah pertama yakni mengumpulkan sampel menggunakan tongkat plastik lunak khusus dengan menyeka bagian dalam hidung pasien atau bagian belakang tenggorokan. Kemudian sampel disegel dan dikirim dalam wadah dingin ke laboratorium pengujian. Suhu wadah harus di antara 35o dan 40o F, dan jika tidak diproses dalam waktu empat hari akan dimasukkan ke dalam freezer atau dibuang.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.