Djawanews.com—Pemerintah eksil Tibet mendesak Cina agar segera mengembalikan Panchen Lama yang diculik sejak usia bocah. Panchen Lama merupakan orang yang memiliki otoritas untuk menentukan siapa pengganti Dalai Lama. Hal ini sangat penting bagi keberagamaan masyarakat Buddhis Tibet karena Dalai Lama saat ini sudah berusia 83 tahun dan membutuhkan pengganti.
Sejarah Penculikan Panchen Lama
Gendün Chökyi Nyima atau Panchen Lama lahir pada 1989 dan saat ini dipercaya hidup di bawah “perlindungan” pemerintah Cina di sebuah lokasi yang dirahasiakan.
“Menghilangnya Panchen Lama tidak hanya menjadi ketidakadilan bagi seorang individu, tetapi juga bagi enam juta warga BuddhisTibet dan hak mereka atas kebebasan beragama,” tulis parlemen Tibet atau Kashag.
“Jika klaim Cina bahwa warga Tibet menikmati kebebasan beragama adalah benar, maka Cina harus menyediakan informasi yang akurat tentang kondisi dan keberadaan Panchen Lama ke11,” begitu bunyi surat pernyataan tersebut.
Tuntutan pemerintah eksil Tibet ini masuk akal jika dilihat dari sejarah. Ketika Panchen Lama ke-10 meninggal dunia di tahun 1989, Dalai Lama memerintahkan biksu dari kuil Tashi Lhunpo berkeliling negeri mencari reinkarnasinya.
Para biksu tersebut kemudian menemukan seorang balita bernama Gendün Chökyi Nyima sebagai penerus mendiang Panchen Lama. Ujung-ujungnnya Gendün dan keluarganya dipanggil kepolisian Cina dan menghilang tiga hari kemudian.
Selain itu, Dalam sebuah kesempatan langka 2015 silam, seorang pejabat Tibet pro-Beijing membocorkan bahwa “Panchen Lama ke-11 versi Tibet hidup sehat, menikmati pendidikannya dan tidak ingin diganggu.”
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.