Djawanews.com—Virus corona telah mempengaruhi wajah perekonomian global. Perekonomian global jatuh sebab China sebagai negara kedua penggerak ekonomi dunia mandek karena serangan virus corona.
Pasar global menghadapi kehilangan pendapatan dan rantai pasokan terputus karena pabrik-pabrik di China ditutup. Sementara itu jutaan orang terkunci di beberapa kota dan negara yang juga menghambat jalannya perekonomian.
Salah satu alasan perusahaan-perusahaan di China terpaksa ditutup yakni ketersediaan masker untuk jutaan karyawan tidak bisa terpenuhi. Menyikapi hal tersebut beberapa perusahaan besar di China mengalihkan sebagian kapasitas produksi ke pembuatan masker. Selain untuk memenuhi kebutuhan perusahaan juga karena peluang bisnis atas permintaan pasar yang besar di seluruh dunia menjadi pertimbangan.
Beberapa Perusahaan di China Memproduksi Masker
Persebaran virus corona memang tak terbendung. Saat ini saja terkonfimasi ada 85.000 kasus covid-19 di seluruh dunia. Jumlah tersebut membuat masyarakat panik dan permintaan masker sebagai salah satu alat pelindung meningkat tajam di tingkat global.
Di Indonesia sendiri, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga Indonesia positif terkena corona ditambah dengan meletusnya gunung merapi, permintaan masker melonjak drastis. Hal ini sekaligus menyebabkan lonjakan harga yang tak wajar karena ketersediaan menipis. Harga masker naik 10 kali lipat menjadi 400 ribu, bahkan sampai 500 ribu.
Melihat keadaan dunia yang demikian, seperti mengubah musibah menjadi peluang beberapa perusaahaan besar di China beralih fungsi memproduksi masker. Selain untuk memenuhi kebutuhan perusahaan supaya bisa berjalan kembali, juga karena peluang bisnis yang besar atas permintaan masker saat ini.
Adalah perusahaan Foxconn, supplyer suku cadang untuk perusahaan Apple, yang pertama memulai mengalihkan sebagian kapasitas produksi ke pembuatan masker. Dilansir Djawanews dari laman The Guardian, hal tersebut dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan perusahaan juga untuk menanggapi kebutuhan global.
“Semakin dini kita mengambil tindakan pencegahan, semakin awal kita bisa mencegah virus, semakin cepat kita bisa menyelamatkan nyawa, semakin cepat kita bisa mengatasinya,” kata Foxconn melalui sosial media WeChat.
Foxconn berharap bisa meningkatkan produksi hingga mencapai 2 juta masker di akhir bulan ini. Selain Foxconn beberapa perusahaan di China juga mengatakan akan mengalihkan sebagian kapasitas produksi mereka ke pembuatan masker. Di antaranya yakni perusahaan pakaian Hongdou Group dan perusahaan mobil SAIC-GM-Wuling Automobile Co Ltd.
Bagaimana dengan Indonesia? Akankah perusahaan-perusahaan besar di Indonesia juga mengalihkan sebagian kapasitas produksinya untuk membuat masker?
Indonesia sebagai negara yang berada di wilayah rentan bencana (ring of fire) seharusnya bisa lebih fleksibel dan siap menghadapi bencana-bencana yang terjadi.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, baik nasional ataupun internasional, yang telah dibahas Djawanews di sini.