Djawanews.com—Sudah sangat populer bahwa masyarakat Suku Mentawai, Sumetera Barat senang merajah (menato) sekujur tubuhnya. Tato bagi mereka sudah seperti pakaian. Bahkan menurut penelitian seni tato Suku Mentawai merupakan seni tato tertua di dunia.
Seni Tato dan Fungsinya dalam Masyarakat Suku Mentawai
Setiap garis dari ukiran tato masyarakat suku Mentawai menandai mata pencaharian dan status sosialnya dalam tatanan masyarakat. Selain itu Orang-orang Mentawai juga percaya, tato merupakan pancaran roh dari kehidupan mereka.
Seni tato suku Mentawai sangat kuno. Tinta yang dipakai berasal dari arang kayu atau bekas pembakaran yang dihaluskan, lalu dicampur dengan perasan tebu. selanjutnya, duri atau jarum yang telah dicelupkan pada tinta tadi ditusukkan pada lapisan kulit, membentuk rupa-rupa motif.
Ragam motif tato yang dilukis pada tubuh tak sembarang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya tato di Mentawai disebut sebagai titi atau tiktik, yakni identitas. Nah, selayaknya identitas, pada tato yang tertera tergambar mulai dari tanah asal, status sosial, hingga seberapa hebat seorang pemburu.
Suku Mentawai sudah merajah badan mereka sejak kedatangannya ke pantai barat Sumatera pada Zaman Logam, yakni dalam perkiraan 1500 SM – 500 SM. Dan ini sekaligus menunjukkan bahwa seni tato suku Mentawai merupakan seni tato tertua di dunia.
Namun menskipun menjadi identitas, saat ini sudah jarang ditemukan orang-orang Mentawai yang masih memakai tato pada sekujur tubuhnya. Jikapun ada, kebanyakan masyarakat yang berasal dari wilayah dimana orang-orangnya masih berpegang teguh pada adat istiadat.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.