Djawanews.com - Bersalaman adalah bagian yang telah jadi kebiasaan dalam sebuah pertemuan. Bersalaman atau berjabat tangan dilakukan sebagai bentuk sapaan sesama manusia.
Bersalaman identik dengan beberapa tradisi di Indonesia. Mulai dari seorang anak yang menjabat tangan orang tua atau guru di sekolah. Bersalaman juga dilakukan untuk berkenalan, menyapa dalam pertemuan penting, tanda sebuah janji penting, hingga sebagai simbol untuk bermaaf-maafan.
Tahukah Anda Sejak Kapan Manusia Bersalaman Satu Sama Lain?
Sejarah bersalaman pernah tercatat dalam peninggalan abad ke-9 Sebelum Masehi yang memperlihatkan figur dua orang saling menggenggam tangan. Ada juga sebuah catatan kuno yang menyebut bahwa dua orang mengenggam tangan dan berjanji satu sama lain.
Namun, ahli sejarah berpendapat tradisi jabat tangan modern untuk saling menyapa satu sama lain baru mulai dilakukan manusia pada abad ke-19 atau tahun 1800-an. Saat itu, bersalaman baru dianggap sebagai gestur yang sebaiknya hanya dilakukan antar teman.
Nah, jabat tangan atau bersalaman sendiri pada masa-masa sebelum Masehi digunakan untuk membuat perjanjian, seperti perjanjian perdamaian konflik.
Sedangkan, bersalaman atau berjabat tangan yang digunakan untuk saling menyapa justru lebih sulit ditelusuri asal-usulnya.
Salah satu petunjuk awal jabat tangan modern untuk saling menyapa ini ditemukan ahli sejarah dalam sebuah tulisan Jerman yang diterjemahkan dari Bahasa Prancis, yang berjudul "Gargantua and Pantagruel" karya Rabelais.
Ketika seorang karakter bertemu dengan Gargantua, dalam terjemahan bahasa Jerman itu tertulis aktivitas yang merujuk pada berjabat tangan. Sayangnya, terjemahan dalam bahasa Inggris-nya diartikan berbeda.
Menurut beberapa sejarawan, tulisan dalam terjemahan bahasa Jerman ini merupakan salah satu tanda tradisi bersalaman untuk saling menyapa. Sedangkan menurut sejarawan lainnya, selama berabad-abad, bersalaman sempat tergantikan dengan cara menyapa yang melihat pangkat seseorang, yaitu membungkuk.
Pada abad ke-17, kelompok keagamaan yang disebut The Quakers, juga menggunakan tradisi bersalaman karena mereka menjunjung persamaan status seseorang.
Seiring dengan memudarnya pangkat-pangkat sosial di Eropa, maka jabat tangan atau bersalaman mulai kembali dilakukan banyak orang di tahun 1800-an dan sampai sekarang.
Meski begitu, budaya bersalaman dengan berjabat tangan saat ini sempat berkurang intensitasnya seiring pandemi Covid-19. Apakah kebiasaan ini akan menghilang di masa depan?