Djawanews.com—Para peneliti telah mengembangkan diagnostik kecerdasan buatan yang dapat memprediksi apakah seseorang kemungkinan terinfeksi Covid-19 tanpa harus menjalani tes, tetapi hanya berdasarkan gejala-gejalanya.
Mekanisme Kerja Teknologi Al Membantu Menemukan Covid-19
Dilansir Djawanews dari laman ScienceDaily, Para peneliti di King’s College London, mengembangkan diagnostik kecerdasan buatan untuk Covid-19 dan telah diterbitkan di jurnal Nature Medicine. Model AI ini menggunakan data dari aplikasi COVID Symptom Study untuk memprediksi infeksi Covid-19, dengan membandingkan gejala dan hasil tes konvensional.
Para peneliti mengatakan ini dapat memberikan bantuan bagi populasi di mana akses ke pengujian Covid-19 terbatas. Dua uji klinis di Inggris dan AS akan segera dimulai.
Lebih dari 3,3 juta orang di seluruh dunia telah mengunduh aplikasi dan menggunakannya untuk melaporkan status kesehatan mereka setiap hari, apakah mereka merasa baik atau memiliki gejala baru seperti batuk terus-menerus, demam, kelelahan atau tidak bisa lagi mengecap rasa atau bau (anosmia).
Dalam studi ini, para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan dari kurang lebih 2,5 juta orang di Inggris dan AS yang secara teratur mencatat status kesehatan mereka di aplikasi, sekitar sepertiga di antaranya memiliki gejala yang terkait dengan Covid-19. Dari jumlah tersebut, 18.374 dilaporkan sudah tes Covid-19, dengan 7.178 orang dinyatakan positif.
Tim peneliti menyelidiki gejala mana yang diketahui terkait dengan COVID-19 yang paling mungkin dikaitkan dengan hasil tes positif. Mereka menemukan berbagai gejala dan memperingatkan agar tidak berfokus hanya pada demam dan batuk.
Gejala yang dominan yakni kehilangan rasa dan bau (anosmia). Temuan menunjukkan bahwa anosmia adalah prediktor yang paling kuat dari Covid-19 daripada demam. Hal ini mendukung laporan anekdotal tentang hilangnya bau dan rasa sebagai gejala umum penyakit.
Para peneliti menyarankan bahwa menggabungkan prediksi AI ini dengan adopsi aplikasi secara luas dapat membantu mengidentifikasi mereka yang berpotensi menularkan virus, memfokuskan pelacakan dan memberikan data mana yang harus ditangani dengan segera.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.